Minggu, 02 Agustus 2015

Pemberdayaan Potensi Ekonomi Daerah - Misi Pembangunan (4)

Seiring dengan digulirkannya otonomi daerah, maka pemerintah daerah dituntut untuk lebih mandiri dalam mengelola potensi kekayaan alam yang dimilikinya sehingga bisa meningkatkan ekonomi daerah. Pada kenyataannya, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan masih relatif lambat jika dibandingan dengan laju pertumbuhan ekonomi kabupaten tetangga Seluma. Padahal target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5-6 %. Jadi bisa dilihat pertumbuhan perekonomian Kabupaten Bengkulu Selatan masih jauh dari target pertumbuhan ekonomi nasional.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi hambatan dalam pengembangan ekonomi. Pertama, belum dan terbatasnya pemanfaatan potensi sumber daya alam (SDA). Kedua, kurangnya ketersediaan modal dan ketersedian sumber daya manusia yang terdidik dan terampil. Ketiga, minimnya kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Dengan demikian, masih perlu upaya maksimal untuk meningkatkan perekonomian daerah Bengkulu Selatan.
Selama ini mungkin kita hanya melihat masyarakat sebagai obyek PAD untuk meningkatkan perekonomian daerah. Kita cenderung menyalahkan minimnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajibannya sehingga menghambat laju perekonomian, tanpa melihat sejauh mana pelayanan dan pemberdayaan pada masyarakat itu sendiri. Padahal tanpa pemberdayaan yang maksimal dari pemerintah, tentu akan kesulitan untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi. Pengembangan potensi ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan bisa mengacu pada komoditas unggulan dari sektor-sektor perekonomian. Mulai dari sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perindustrian, pertambangan , energi dan pariwisata.

Keterpurukan ekonomi nasional yaitu krisis ekonomi yang berkepanjangan seharusnya menjadi spirit bagi kita untuk kembali berpihak dan memberdayakan pada ekonomi rakyat baik di bidang pertanian, perkebunan, koperasi dan usaha kecil-menengah (UKM).
Dengan demikian perekonomian rakyat yang selama ini tersisihkan diharapkan bisa mampu bertahan dan menjadi penyelamat di tengah krisis, bahkan pemberdayaan ekonomi rakyat akan menjadi sentral dari program ekonomi. Selanjutnya kegiatan ini akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, secara natural dan dinamis akan terbentuk teknologi baru untuk dikembangkan guna mendapatkan lebih banyak nilai tambah dan akan menambah jenis komoditas dan produk, serta penggunaan teknologi baru.

Untuk itu perlu pengembangan komoditas unggulan, yang memiliki keterkaitan antara sektor-sektor yang diunggulkan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Tanaman padi sawah dan padi ladang merupakan tanaman musiman yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bengkulu Selatan. Hampir semua petani menggantungkan perekonomiannya pada tanaman ini. Sayangnya, para petani harus seringkali menelan kenyataan pahit karena mereka gagal panen. Kalau pun panen mereka melimpah, tidak jarang terbentur oleh rendahnya harga yang ditawar oleh para tengkulak selain itu juga disebabkan karena pasar yang tersedia untuk produk tersebut masih bersifat lokal dalam lokasi propinsi Bengkulu dan belum memasuki pasar lintas propinsi. Disamping itu masih sangat mahalnya sarana produksi dan alat-alat pertanian.

Sementara pemerintah selama ini memang sudah berusaha memberdayakan petani melalui pelbagai kajian dan penelitian dengan sosialisasi pemilihan bibit hingga perawatannya. Pemerintah juga berusaha menjaga stabilitas harga, namun upaya tersebut masih belum maksimal. Seharusnya petani juga diajak untuk lebih mandiri dalam mengelola hasil pertaniannya dan pemerintah juga turut aktif dalam memasarkan berbagai produk-produk pertanian tersebut.

Petani pun sebenarnya sudah melakukan swakelola produk-produk pertanian. Mereka mencoba melepaskan ketergantungan pada usaha permodalan yang besar. Mereka mendirikan usaha kecil-menengah, di antaranya budidaya ikan air tawar, budidaya ternak sapi, ayam potong, ayam petelur dan itik petelur maupun budidaya tanaman hortikultura lainnya. Tenaga kerja yang diserap pun tidak sedikit. Namun karena ketidakpahaman mereka pada manajemen dan administrasi membuat mereka sulit untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan. Salah satu faktor yang fenomenal di antaranya adalah tidak adanya permodalan yang memadai dan sulitnya untuk melakukan pinjaman ke Bank pemerintah dengan dalih kemampuan para petani dianggap tidak dapat melunasi atau membayar kredit yang akan diberikan kepada masyarakat petani. Dalam kasus ini pemerintah hendaknya memberikan perlindungan atau payung hukum yang jelas dan transparan yang mengatur tentang perkreditan rakyat yang benar-benar memihak kepada masyarakat.
Demikian juga para investor, kita tentu sangat perlu meyakinkan mereka agar bisa menanamkan modalnya di Kabupaten Bengkulu Selatan. Kita memang perlu berbuat baik kepada mereka, bahkan menyesuikan diri dalam rangka menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Bengkulu Selatan agar lebih semarak.

Namun di balik semua kebaikan itu, khususnya kepada investor, satu hal perlu kita jaga adalah martabat kemanusiaan kita sebagai rakyat Indonesia yang bermukim di Kabupaten Bengkulu Selatan ini. Artinya, kita tidak perlu menggadaikan martabat rakyat Bengkulu Selatan hanya untuk kemajuan materi malalui investasi. Pendekatan kapada investor haruslah tetap dalam batas kewajaran dan dengan cara-cara bermartabat.
Oleh karena itu, kita perlu menciptakan iklim kemitraan dan kerjasama yang sehat dan saling menguntungkan antara masyarakat, pemerintah, dan para investor. Di samping itu, perlu juga dikembangkan sektor-sektor strategis yang memiliki manfaat yang luas, seperti industri pegelolaan buah kelapa sawit, industri pengohan karet, industri rumah tangga seperti produk bipang kedurang, bajik pino, kerupuk, keripik dan dodol atau makanan khas kabupaten Bengkulu Selatan.

Pengembangan produk itu harus berorientasi pada keunggulan kompetitif dan komperatif sehingga menimbulkan daya saing di luar kawasan. Untuk itu perlu efisiensi investasi yang diprioritaskan pada sektor prioritas dan unggulan.
Kita juga masih bisa menggali sektor-sektor yang dinilai mempunyai potensi atau peluang investasi untuk dikembangkan dan dapat meningkatkan perekonomian daerah Kabupaten Bengkulu Selatan. Sektor pertanian tanaman pangan seperti padi, ubi kayu, jagung, dan kedelai, kacang tanah; sektor hortikultura seperti cabe, bawang daun, sayuran lokal ; sektor perkebunan seperti durian, mangga, nangka, dan jeruk, kelapa sawit, karet, coklat/kakao; sektor peternakan seperti ayam potong, domba, itik, sapi, dan kambing; sektor industri seperti genteng, batu bata, dan meubel, pabrik VCO; Sektor Pertambangan seperti batu hias dan bahan galian C jenis batu, koral dan pasir ; Energi pembangunan pembangkit listrik tenaga air; sektor pariwisata seperti Pantai Pasar Bawah, Pantai Muara Kedurang, arung jeram air Manna, dan Air Bengkenang, gua Suruman Kedurang. Dengan begitu, kita bisa menciptakan peluang usaha bagi masyarakat melalui perluasan kerja dan melakukan pembinaan terhadap masyarakat. Kita harus tetap menjaga keserasian dengan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan akan tetap dapat dilaksanakan untuk masa yang akan datang.

Perekonomian yang mapan perlu adanya keseimbangan investasi yang didukung oleh segenap potensi masyarakat secara bersama, dan secara bersinergi membentuk sistem perekonomian. Dalam hal ini, kita bisa bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Syari'ah. Hal ini penting, bukan saja karena semangat penerapan Syari'ah Islam di Kabupaten Bengkulu Selatan. Lebih dari itu, Lembaga Keuangan Syari'ah terbukti telah berhasil memberdayakan usaha-usaha mikro di masyarakat beberapa daerah. Bahkan sebagian dari lembaga tersebut tidak sedikit yang dikelola oleh yayasan atau tokoh yang mempunyai kedekatan emosional dengan masyarakat.

Selain Lembaga Keuangan Syari'ah, kita juga bisa melibatkan koperasi yang harus diberdayakan oleh masyarakat melalui pembinaan dan penanaman investasi dan kontrol managemen yang profesional. Keterlibatan masyarakat sebagai pelaku ekonomi melalui sistem berantai akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara simultan dan berkelanjutan. Kegiatan yang dimunculkan mempunyai kaitan ke depan dan ke belakang sehingga ada kesinambungan dalam proses pembangunan ekonomi jangka panjang.

Selanjutnya, kita juga perlu memelihara prasarana penunjang termasuk komunikasi dan informasi seperti jaringan jalan-jembatan, listrik, air bersih, telepon maupun angkutan untuk menunjang perubahan kondisi harga pasar, beserta kebutuhan akan pengembangan prasarana tersebut. Selain itu kita bisa melakukan inovasi teknologi secara terus-menerus untuk pembaharuan dan peningkatan nilai jual barang dan jasa pada setiap kawasan. Dalam hal ini kita bisa melibatkan peran Perguruan Tinggi dan LSM untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan teknologi tepat-guna. Penelitian ini juga bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan pada peningkatan SDM maupun pada inventarisasi sumber daya hayati dan sumber daya non hayati yang terdapat pada kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan.

Yang tidak kalah pentingnya adalah menciptakan keseimbangan antar wilayah perlu dilakukan kajian terus-menerus tentang perbedaan distribusi pendapatan sehingga perlu dilakukan pendekatan keruangan agar terjadi pertumbuhan yang seimbang di berbagai wilayah. Hal ini tentu membutuhkan koordinasi terus-menerus secara terbuka antara swasta, masyarakat dan pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar