Jumat, 25 November 2011

BICARA KEPEMIMPINAN


Saudaraku Allah telah memberitahu kita pentingnya orang yang berilmu untuk menjadi pemimpin.

*Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. Q.S Al-Baqarah (2) : 247*.

Ada beberapa penting yang disampaikan ayat tersebut.
1)."Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?". Dalam ayat ini Allah mengingatkan bahwa tolok-ukur untuk menjadi Pemimpin sesungguhnya bukanlah KAYA, BANYAK HARTA, barang siapa memilih pemimpin berdasarkan KARENA DIA KAYA dan BANYAK UANGnya (cenderung membeli suara utk menjadi pemimpin) maka Rakyat akan menanggung sendiri akibatnya. Ini kesalahan memilih pemimpin.

2)."Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ILMU YANG LUAS dan tubuh yang perkasa." Menganugrahan ILMU ini berarti orang yang berpendidikan di bangku sekolah dan mempunyai pengetahuan dalam kehidupan dan keagamaan. Banyak DOKTOR, Profesor tapi sombong angkuh mau menang sendiri ini tergolong orang yg tdk berilmu. Orang yang berilmu selalu bisa mnjadi tempat bertanya bila tak bisa, menjadi tempat mengadu dikalah keluh, menjadi tempat berlindung dikalah lemah, menjadi tempat meminta dikalah tak punya.

3)."Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan TUBUH YANG PERKASA." Tubuh yang perkasa tentunya bukan saja SEHAT dan KUAT tapi hakekatnya yaitu Orang yg TEGAS, LINCAH, PEKERJA KERAS, BICARA yang HEBAT dan Bisa menjadi PENYEMANGAT bagi yg dipimpin, bukan malah membuat yg dipimpin loyo. PEMIMPIN TAK LAYAK MENGELUH dia harus mnjadi motivator dan Inovator dan bisa MERUBAH TANTANGAN MENJADI PELUANG.

4). Walau cukup singkat tapi ada yang bisa di petik dari ayat tersebut kalau dihubungkan dengan Indonesia terutama Propinsi Bengkulu saat ini, yang Pertama bahwa sesungguhnya kita cenderung SALAH memilih pemimpin karena menilai layak tidaknya seorang calon pemimpin dilihat dari UANGnya BUKAN ILMUNYA (Pengetahuan Kemasyarakatan, Moralitas, Pendidikan, Keagamaan, Ilmu Kepemimpinannya). Sebagaian melihat dari TUBUH yang ganteng saja, saya pernah bertanya dgn Ibu “Bu knapa ibu memilih Si A” “abis dia ganteng paling ganteng dia” jawab sang ibu. Jadi kalau negeri ini terpuruk jangan salahkan pemimpin mari kita KOREKSI DIRI BAHWA KITA YANG SALAH MEMILIH PEMIMPIN

5). Ingat SUARA RAKYAT SUARA TUHAN, jadi bila rakyat yang memilih pemimpin yang salah maka

TUHANpun akan merestui kehendak rakyat atau umatnya tersebut karena Tuhan tergantung atas prasangka dan permintaan umatnya, namun dibalik itu Allah tetap akan mengatakan bahwa semua yang kamu perbuat baik buruknya akan tetap kembali kepada kamu.