Selasa, 17 Februari 2009

MEMAKNAI "SIAP MENANG, IKHLAS MENERIMA KEKALAHAN" (Pilkada Bengkulu Selatan)

Ini Adalah Arsip Surat Saya Kepada Segenap Masyarakat Pada Saat Kalah Di Putaran Pertama.

Dunia Belum Kiamat, Bersama Kesulitan Ada Kemudahan......

Para pejuang sejati dan pencari jalan hakiki pencoblos G2 berdasarkan nurani. Saya paham bahwa sangat sakit menerima kekalahan tapi kita tidak boleh menyerah dengan kekalahan, kekalahan PILKADA ini bukanlah awal dari kehancuran, ini adalah awal dari kemenangan dan kejayaan bhatin bila kita menerima dengan ikhlas, saya sangat bangga dengan perjuangan dan sumbangsi yang telah kalian lakukan ini, sungguh sebuah kemenangan besar bagi saya pribadi, bahwa saya mempunyai banyak saudara, yakinlah ! selagi umur masih berserta kita suatu saat kemenangan pasti di tangan kita. Ketahuilah setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah begadang ada tidur pulas, setelah sakit ada kesembuhan, setiap yang hilang pasti ketemu atau berganti, setiap yang patah pasti akan tumbuh, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, setiap kegelapan ada terang berderang.
Mohon sampaikan dengan yang lain bahwa sang fajar akan mengusir kegelapan ini dari puncak-puncak gunung, lembah-lembah, bahkan dari lautan terbentang luas. Yakinlah pertolongan akan datang kepada orang yang tak pernah berputus asa secepat kilat. Maka jangan bersedih walau hari kekalahan ini sekarang milik kita karena besok pasti akan datang hari kemenangan. Yang lalu biarlah berlalu, kubur kenangan pahit ini agar bisa menjadi pupuk penyubur semangat baru yang akan lebih cepat tumbuhnya. Walaupun hamparan padang sahara didepan luas sejauh mata memandang, nun jauh di balik itu pasti ada kebun subur penuh hijau dedaunan. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.
Kobaran api tidak mampu membakar Ibrahim, lautan luas tak mampu menenggelamkan Musa karena Allah bersama orang dalam kesulitan. Tinta pena telah mengering, lembaran catatan ketentuan sudah disimpan, perkara sudah diputuskan, dan takdir sudah ditetapkan. Mari jangan larut dalam kesedihan, kita harus menyerah kepada raja bijaksana yang benama takdir agar tidak tertindas oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Jangan pernah berandai “Seandainya saja saya melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya, tapi mari kita katakan Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan”. Obat mujarab dari semua kegagalan adalah kesabaran dan pantang menyerah dengan keadaan. Mari kita jadikan semua ini sebagai Vitamin penambah semangat untuk memulai hal baru.
Khusus untuk para pendukung dan simpatisan G2 belajarlah hidup mandiri, jangan pernah bermimpi dan menggantungkan harapan kepada yang tak pasti, walau Gusnan Mulyadi tak memimpin negeri yakinlah tetap akan menebar benih motivasi dan penjernihan hati untuk rakyat Bengkulu Selatan. Bangkitlah berdiri untuk menjadi diri sejati “Tidak Akan Berubah Nasib Suatu Kaum Kecuali Mereka Merubah Diri Mereka Sendiri” Jadilah seorang penolong bukan meminta tolong, jadilah pemberi bukan mengemiskan diri, itulah jalan untuk meraih kesuksesan hakiki bukan hanya duniawi, karena baik menjadi orang penting tapi lebih penting menjadi orang baik, pegang pakai petuah niniak puyang, ndiak pacak ngilui ndiak merusak jadilah, Janji Nunggu Katau Betarua.
Batang perenggi tak pernah tinggi
Tumbuh melilit si batang padi
Walaupun gundul tak jadi bupati
Yakinlah pasti lebih sukses lagi
Demikianlah mohon maafkan saya bersama lena bila ada khilaf dan salah. Manna, 16 Oktober 2008 Wassalam GUSNAN & LENA Berserta Keluarga Besar.
Para Pembaca Budiman
Surat ini saya tulis jam 12 malam pada hari pencoblosan, setelah hasil rekapitulasi dari para rekan seperjuangan terlihat jelas bahwa saya tidak akan bisa masuk putaran ke 2. Saat surat ini saya tulis perasaan haru biru menghujam dijiwa.
  1. Menetes air mata tak terasa. Saya sangat sedih karena niat tulus ikhlas saya untuk membangung jiwa, raga dan ekomoni masyarakat Bengkulu Selatan musna hanya diterpa angin kotor permainan politik bagi-bagi uang kecil dan barang tak berharga dari beberapa calon yang tidak sanggup berkompetisi secara jujur dan adil. Saya dikalahkan hanya karena ketidak pahaman & kemiskinan masyarakat yang dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu. Tapi saya ikhlas menerimanya tampa menuntut apa-apa. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa ini adalah kekurangan dan kelebihan saudarku sendiri, masyarakatku sendiri, aku tetap mencintai masyarakatku. Kesedihan dan tangis ini saya yakini akan dibalas Allah dengan sebuah kebaikan besar, Allah Maha Besar. Bengkulu Selatan aku tetap mencintaimu dengan segenap jiwa sampai mati.
  2. Namun di lain sisi, air mata itu juga air mata kebahagian, bahwa masih sangat banyak masyarakat yang berfikir cerdas dan berhati mulia yang tanpa saya beri serupiah uang dan sehelai benangpun telah memilih saya lebih kurang 10.000 suara termasuk suara batal. Saya juga menangis terharu dengan kesungguhan, pengorbanan, perjuang keluarga besar, para sahabat dan segenap laskar jihad nurani pendukung gundul yang tampa imbalan sudah berjuan tampa mengeluh dan merasa lelah.

Dua hal inilah yang membuat jiwa ini bergejolak dalam sedih dan bahagia. Namun perjuangan dan amanah dari para pendukung tetap saya salurkan dengan mendukung DIRWAN-HARTAWAN dengan ikhlas. Jujur saya sangat kecewa dengan ulah beberapa orang DIRHA yang meragukan, mempertanyakan, bahwakan menuduh saya dan tim G2 mengkhianati mereka, saya jelaskan, saya yakin tampa dukungan TIM dan Pendukung G2 maka kemenangan 2.500 suara tidak akan diraih DIRHA karena kantong suara saya semua berpihak dengan DIRHA dan sayalah calon yang terang terangan menyatakan dukungan kepada DIRHA. Namun saya maklum dan tetap mendukung DIRHA insya Allah dilantik. Untuk DIRHA semoga anda dilantik dan saya akan mendukung baik pelaksanaan program maupun mencari investor. Saya sudah siapkan investor POMPA BAHAN BAKAR sebagai kado dari saya setelah pelantikan nanti. (Medio Pebruari 2008 Gusnan Gundul)...

KILAS BALIK MOTIVASI MENCALON BUPATI BENGKULU SELATAN

KENAPA MENCALONKAN DIRI MENJADI BUPATI BENGKULU SELATAN ....? Setiap langkah kehidupan manusia pastilah ada yang melandasi, mulai dari cara berfikir, keyakinan maupun dorongan yang berupa motivasi, baik itu internal motivation maupun external motivation. Sebaik-baiknya landasan motivasi yang mendorong seseorang adalah internal motivation yaitu motivasi yang berasal dan tumbuh dari dalam diri sendiri. Motivasi yang tumbuh dari dalam diri sendiri membuat seseorang akan menjadi pejuang tangguh yang tak mengenal kata menyerah dan gagal dalam meraih cita-cita. Motivasi yang tumbuh dari dalam hati sanubari dengan landasan keilmuan, keimanan dan ketaqwaan mampu membawa pejuang-pejuang islam berjaya dari masa kemasa sepanjang sejarah.
Sebagai seorang intelektual dan mempunyai landasan keimanan, maka saya tahu persis bahwa ;

  1. Tujuan Allah menciptakan Jin dan Manusia hanyalah untuk menyembah Allah.

  2. Fungsi manusia di dunia ini sebagai khalifah, Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir`aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi (Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu. (Q.S. Al A’raaf 7 : 129) Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka. (Q.S. Al Faathir 35 : 039)

  3. Sedangkan tujuan kehidupan manusia adalah untuk mencari ridho Allah.

  4. Sedangkan Alat sebagai Khalifah untuk mendapatkan ridhoNya hanyalah ber-JIHAD di jalannya. Jihad yang paling tepat saat ini adalah berjuang untuk mengeluarkan umat manusia dari belenggu kemiskinan dan kebodohan menuju manusia yang sejahtera lahir dan bhatin.

  5. Sedang Alat untuk berjihad tersebut adalah : Jiwa dan Raga yang sehat, Ilmu dan Keimanan, Tahta dan Kekuasaan, Uang dan Harta, Alam terbentang.

Saya sadar betul bahwa sebagian dari alat berjihad tersebut sudah saya miliki tapi tidaklah akan sempurna dan cepat berhasil bila alat tersebut tidak cukup, maka jihad tidak akan berhasil dengan baik.

Berpijak dari uraian di atas maka kalau kita lihat kenyataan yang ada di Bengkulu Selatan baik secara ekonomi, sosial, budaya maka masih sangat ketinggalan dari daerah-daerah lain. Sehubungan dengan itu maka sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang memahami kesejatian dirinya bahwa dia adalah Khalifah di muka bumi ini dan sekaligus sebagai seorang hamba Allah yang senantiasa mencari ridhoNya. Saya Gusnan Mulyadi sangat memahami hal tersebut dan dengan keyakinan penuh yang dilandasi oleh Ilmu yang saya miliki maka saya akan bisa menjadi Khalifah sejati yang akan membawah Kabupaten Bengkulu Selatan menuju dermaga kemakmuran lahir dan bhatin. Saya akan bawah Bengkulu Selatan dari lembah kemiskinan dan jurang kebodohan ke puncak kesejahteraan yang berilmu. Saya akan lepaskan Bengkulu selatan yang selama ini terbelenggu oleh monopoli ekonomi dan cengkraman ketamakan segelintir orang, menjadi Bengkulu Selatan yang merdeka secara ekomoni dan merdeka secara bhatin. Saya akan bimbing masyarakat Bengkulu Selatan ke arah keindahan menjadi umat Islam sejati dengan mendirikan Manna Islamic Centre. Saya akan wujudkan cita-cita R.A Kartini “Habis Gelap Terbitlah Terang” dengan membuat dunia pendidikan dan kesehatan yang murah atau gratis dan berkualitas, Saya akan selesaikan krisis energi kelistrikan di Bengkulu Selatan.

Itulah sesungguhnya alasan saya mencalon Bupati Bengkulu Selatan (Walaupun Gagal pada putaran pertama Saya Tetap Bangga dan sangat berterima kasih dengan dukungan masyarakat). Saat itu (pada pendaftaran bulan Juni 2008) dengan kalam “Allah Hu Akbar” maka saya maju menjadi calon bupati Bengkulu Selatan untuk periode 2009-2014 pada PILKADA 2008 ini, saya yakin seyakin-yakinnya Allah tetap bersama saya walaupun saya tidak terpilih. Demikianlah uraian singkat tentang Landasan Motivasi yang mendorong saya untuk maju dalam PILKADA Bengkulu Selatan 2008 yang lalu. Semoga uraian singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan sebagai bahan renungan bagi saya. terima kasih atas perhatiannya. (Manna Bengkulu Selatan, Desember 2008 Gusnan Mulyadi, SE. MM)

PILKADA BENGKULU SELATAN & KEPITING

PILKADA BENGKULU SELATAN & KEPITING
Pilkada adalah ajang adu intrik, taktik, strategi, bahkan cara-cara kotorpun sanggup dilakukan oleh beberapa oknum calon dan tim suksesnya. Beberapa carapun dilakukan yang penting bisa menjadi pemenang, siapa saja yang sudah naik ke atas berusaha untuk dijatukan. Bila sudah ada yang menang maka yang kalah berusaha sekeras-kerasnya untuk dijatuhkan dengan cara apapun. Permainan kotor inipun terjadi saat PILKADA Bengkulu Selatan. Pada saat selesai putaran pertama pasangan HARARI (Ramlan Saim dan Rico Diansari) menyatakan tidak terima dan langsung menyampaikan surat keberatan dan pengaduan kepada Panwaslu maupun pihak Kepolisian. Beberapa bukti menurut versi mereka ada kecurangan dari pihak Dirwan Mahmud – Hartawan (saya menjadi bertanya tanya apa iya yang kalah sendiri tidak CURANG ????). Lantas kalau begitu kenapa HARARI tidak menggugat kecurangan pasangan Reskan Efendi (sepupuh Ramlan) – Rohidin juga...? ini menjadi pertanyaan besar ???? apa benar, mau menegakan keadilan atau hanya untuk kepentingan sekelompok orang...? wallahualam bi shawab, hanya merekalah yang tahu. Masyarakat Bengkulu Selatan tahu siapa calon yang bersih dan siapa yang tidak bersih.
Hajatan PILKADA BENGKULU SELATAN kembali bergulir ke putar ke 2 yang di menangkan oleh pasangan Dirwan Mahmud – Hartawan. Intrik dan strategi saling jatuhkanpun kembali digelar, kali ini bola yang sudah digiring oleh HARARI pada putaran pertama ditendang dengan cantik oleh RESKAN EFENDI – ROHIDIN ke gawang Mahkamah Konstiusi. Benar saja, ternyata tendang itu cukup berhasil, walau hanya menghasilkan tendangan pojok untuk RESKAN dan kartu merah untuk DIRWAN MAHMUD – HARTAWAN, mereka cukup berhasil. Memang gugatan yang diajukan oleh (REDHO) tidak menghasilkan GOAL yang diharapkan mereka yaitu REDHO (RESKAN-ROHIDIN) dilantik menjadi Bupati Bengkulu selatan, tetapi hanya PEMUNGUTAN SUARA ULANG yang belum tentu mereka (REDHO) sendiri yang menang dan di diskulifikasinya pasangan DIRHA dari daftar calon.
Saya pribadi (GUSNAN-GUNADI) tidak menuntut apa-apa atas kekalahan saya dan mendukung penuh pasangan DIRHA (DIRWAN – HARTAWAN) dan jelas dengan dukungan militan +/- 10.000,- (dengan suara batal) pendukung G2 sangat besar andilnya terhadap kemenangan DIRHA yang hanya selisih 2.500 suara dari REDHO (kalau G2 tidak mendukung saya yakin DIRHA belum tentu menang). Saya dengan ikhlas menerima kekalahan pada putaran pertama dan perinsip saya dalam PILKADA “MENANG BERSAHAJA, KALAH TERHORMAT”.
Melihat intrik, trik, taktik dan strategi kotor saling menjatuhkan ini, lantas saya teringat dengan binatang yang bernama kepiting. Rasa iri, dengki, senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang ini sudah membuat daerah kita susah untuk maju bahkan sangat terbelakang dan ketinggalan dari daerah lain. Saudaraku Para Pembaca yang budiman berikut ini adalah sekelumit cerita tentang kepiting yang dapat kita jadikan pelajaran dalam kehidupan.
Saat menjelang malam hari di tepi pantai, terlihat para nelayan melakukan kegiatan, yakni menangkap kepiting yang biasanya keluar dari sarang mereka di malam hari. Kepiting-kepiting yang ditangkap oleh nelayan, sebagian kecil akan menjadi lauk santapan sekeluarga, sebagian besar akan di bawa ke pengumpul atau langsung ke pasar untuk di jual.
Para nelayan itu memasukkan semua kepiting hasil tangkapan mereka ke dalam baskom terbuka. Menariknya, baskom tersebut tidak perlu diberi penutup untuk mencegah kepiting meloloskan diri dari situ. Ada yang menarik dari tingkah laku kepiting-kepiting yang tertangkap itu. Mereka sekuat tenaga selalu berusaha keluar dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat, tetapi jika ada seekor kepiting yang nyaris meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan berusaha keras menarik kembali ke dasar baskom. Begitulah seterusnya, sehingga akhirnya tidak ada seekor kepiting pun yang berhasil kabur dari baskom. Sebab itulah para nelayan tidak membutuhkan penutup untuk mencegah kepiting keluar dari baskom. Dan kemudian mati hidupnya si kepiting pun ditentukan keesokan harinya oleh si nelayan.
Sungguh menarik kisah dari sifat kepiting tadi, mengingatkan kita pada kehidupan manusia. Kadang tanpa disadari, manusia bertingkah laku seperti kepiting di dalam baskom. Saat ada seorang teman berhasil mendaki ke atas atau berhasil mencapai sebuah prestasi, yang seharusnya kita ikut berbahagia dengan keberhasilan itu, tetapi tanpa sadar, kita justru merasa iri, dengki, marah, tidak senang, atau malahan berusaha menarik atau menjatuhkan kembali ke bawah. Apalagi dalam bisnis atau bidang lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, tidak mau kalah akan semakin nyata dan bila tidak segera kita sadari, kita telah menjadi monster, mahluk yang menakutkan yang akhirnya akan membunuh hati nurani kita sendiri.
Gelagat manusia yang mempunyai sifat seperti halnya sifat kepiting yaitu :
  1. Selalu sibuk merintangi orang lain yang akan menuju sukses sehingga lupa berusaha untuk majukan diri sendiri.
  2. Selalu mencari dan menyalahkan pihak di luar dirinya.
Pembaca yang budiman
Tidak perlu cemas dengan keberhasilan orang lain, tidak perlu ada menyimpan iri hati apalagi tindakan yang bermaksud menghalangi teman atau orang lain agar mereka tidak maju. Buang pikiran negatif seperti itu! Karena sesungguhnya, di dalam persaingan bisnis atau persaingan di bidang apa pun, tidak peduli berakhir dengan kemenangan atau kekalahan, masing-masing dari kita mempunyai hak untuk sukses!. Ingat keberhasil menurut manusia diukur bila kita bisa sukses mendapatkan harta dan kedudukan dan tidak peduli bagaimana mencapainya, namun keberhasilan dimata tuhan diukur dengan niat untuk memulainya (Ikhlas / Tidak), Usaha dalam pencapaiannya (sungguh-sungguh / setengah hati), nilai dalam pelaksanaannya (jujur / curang), sikap dalam menerima hasilnya (bersyukur dalam gagal atau berhasil).
Success is our right! Jika kita bisa menyadari bahwa Success is our right, sukses adalah hak kita semua!, maka secara konsekuen kita bisa menghargai setiap keberhasilan orang lain, bahkan selalu siap membantu orang lain untuk mencapai kesuksesannya. Untuk itu, dari pada mempunyai niat menghalangi atau menjatuhkan orang lain, jauh lebih penting adalah kita siap berjuang dan sejauh mana kita sendiri mengembangkan kemampuan dan potensi kita seutuhnya. Sehingga hasil yang akan kita capaipun akan maksimal dan membanggakan! (GUSNAN)