Jumat, 27 September 2013

BELAJAR MEMBUANG SOMBONG DAN ANGKUH DARI FILM CHINA..

Saya mendapat pelajaran dari berbagai FILM SILAT CHINA....

1). Murid-murid yang baru belajar selalu saja nakal mencari lawan tanding untuk menunjukan bahwa mereka HEBAT dan berilmu, dengan sombong dan angkuhnya biasanya mereka menantang perguruan atau orang2 lain tanpa berfikir bahwa mungkin orang lainpun jauh lebih hebad dari mereka.
2.). Para Maha GURU yang sudah menguasai kesempurnaan ilmu dalam diri mereka, sangat Tenang, Sabar dan tidak pernah menyombongan
diri bahkan menghinakan orang lain, bahkan mereka cenderung selalu menghormat setiap orang bahkan itu musuhnya sendiri.

Melihat kejadian di saat ini pun saya jadi teringat akan filsafah para PENDEKAR china itu...

1). Jadi kalau ada beberapa orang yang suka mencari lawan tanding untuk berdebat atau adu kemampuan dalam apapun bentuknya itu, pastinya mereka baru tahap belajar, dalam bahasa lain kawan saya mengatakan orang yang Ribut mencari KULIT DURIAN dan masih suka menebak-nebak dan berimajinasi tentang apa itu durian, kadang mereka terpesona akan wanginya yang sangat harum, karena barang siapa sudah bisa menikmati NIKMATNYA durian itu, tentunya dia akan tenang , senyum bahagia , dan cenderung diam tidak akan ribut karena dia benar2 menikamti NIKMATnya durian tersebut.

2). Sementara disi lain mereka yang sudah menikmati NIKMATNYA durian kecenderungan akan berusaha untuk diam dan tidak akan pernah sibuk beragumentasi dengan beberapa dalil tentang durian tersebut, karena mereka menyadari soal durian itu adalah SOAL rasa nah yang akan PAHAM bagai mana NIKMATnya durian yang mereka yang sudah merasakan.

Jadi saran saya untuk kawan-kawan yang mau merasakan NIKMATNYA KeIMANan. Nikamatnya BERCINTA dengan SANG MAHAKASIH ALLAH, sangat salah bila kawan-kawan memperdebatkannya , yang laksana berkutak-katik kulit durian tadi, bukalah sendiri durian itu dan nikmati dengan rasa. Dalam arti kata Islam bukan untuk diperdebatkan tapi untuk diyakini, dirasakan , dinikmati bagai mana sesungguhnya mencintai Allah, memupuk rindu tang tiada henti, menjadikan nafas menjadi zikir dan seterusnya.

Pada tatanan itu tentunya diri tidak akan ada rasa sombong, benci, dendam, angkuh merasa benar sendiri, karena kita pasti akan menyadari sesungguhnya akal fikiran kecerdasan manusia itu hanya sebatas denyutan jantung dan aliran darah, bila jantung tidak bedenyut lagi dan darah tidak mengalir lagi maka akan hilanglah memory kecerdasan yang selalu disombongakan oleh manusia itu. Otak yang cerdas itu tidak lebih hanya seonggok tumpukan lemak yang menjijikan.

Maha MULIA Tuhan yang sudah menggerakan jantung manusia ...

Rabu, 25 September 2013

JATI DIRI MAKHLUK APA ITU...?

Mendapat pelajaran berharga dari seorang Guru besar/Ustadz/Cendekiawan Islam (PF) yang komentar di status FBku yaitu "Antek2 Liberal atau Sekuler, mendewakan akal pikiran dengan mengacuhkan AL-Qu'ran. Ente salah gan, liberal itu bukan hanya pemikiran mengenai ekonomi dan ketatanegaraan. Tapi lebih luas dari itu, jadi jangan lah menyempitakn dalam pemikiran yang dangkal" dan juga "Orang Galau... ehheh..:"": Lagi mencari jati diri..:::" dari Seorang yang saya anggap GURU BESAR bagi saya yang bodoh ini, membuat saya jadi tergelitik untuk menulis sebagai mana judul di atas "JATI DIRI MAKHLUK APA ITU...?"

Sebelum saya menguraikan pengetahuan saya yang dangkal ini, saya jadi ingat sekitas 3,5 tahun lalu saya pernah menulis artikel singkat tentang JATI DIRI DARI KAJIAN ISLAM. Baiklah sebelumnya saya coba menghimpun pengertian Jati Diri itu sendiri secara sederhana dan singkat. Menurut kamus bahasa Indonesia " Jati diri ; ciri-ciri, gambaran, atau keadaan khusus seseorang atau suatu benda; identitas; (2) inti, jiwa, semangat, dan daya gerak dr dalam; spiritualitas: mencari ........ Dalam tulisan ini saya mencoba menggabungan pemikiran saya dan beberapa sumber bacaan dari media online yang ada. Secara singkat dari pengertian kamus tersebut dapat saya persempit yaitu : Jati diri adalah suatu rasa yang digerakan dari dalam diri dan disadari sepenuhnya oleh orang tersebut, berasal dari Inti kata hati jiwa (Qalbu) manusia itu sendiri karena kesadarannya akan fitrah mengapa dia diciptakan, apa tujuan dia diciptakan, atau apa fungsi dia diciptakan dan kemana atau apa tujuan kehidupan manusia itu ? serta bagai mana menggapai tujan tersebut.

Baik sekarang kita coba urai " Mengapa dan apa tujuan Allah menciptakan manusia ?" sebagaimana difirmankan Allah dalam Al- Qur’an Surat Adz-Dzaariyaat ayat 56 yang berbunyi : "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” . Nah Sembah disini berarti mempersembahkan diri dan hidup kita untukNya, Sembah disini mengabdikan diri kita sebagai insan manusia ciptaanNya , Sembah disini menuhankan DIa sebagai satu satunya Tuhan, Tidak Ada Tuhan selain Allah ,Tidak ada Tuhan yang layak aku sembah selain Allah, Sembah berarti pula mencintai dan mendahulukan, Jadi tak ada yang lebih dicintai dan didahulukan selain Allah. Jadi penyembahan Allah tadi terlaksana dalam kumpulan ibadah padaNya. Ibadah ialah segala sesuatu bentuk penyembahan atau persembahan kebaikan (baik dari perkataan #termasuk berkata satun di FB donk hehehe, akhlaq, sifat,sikap, perbuatan, pikiran, amal, usaha,zikir dan doa, harta, uang, diri, jiwa dan sebagainya) yang ditujukan pada Allah, karena Allah dan untuk Allah,semata mengharapkan ridla Allah.

Fungsi Allah menciptakan manusia di muka bumi ini jelas tertuang dalam Surat Al Baqarah : 30 Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30). Saya pribadi agak kurang sependapat dengan mereka yang mengartikan khalifah itu adalah penguasa, karena nanti akan timbul rasa keangkuhan dan kesombongan atau penguasa, dan saya lebih senang menyebut khalifah itu WAKIL yaitu WAKIL ALLAH DIMUKA BUMI. Yang mana sebagai wakil manusia harus mewakili atau menjadi perpanjangan tangan Allah untuk melakukan dan melaksanakan sifat-sifat yang Maha di miliki Allah antara lain MAHA MENCINTA tak membedakan status sosial, membedakan warna kulit, membedakan pendapat dan keyakinan yang berbeda hehehe, mewakil Allah atas sifat ALLAH MAHA PENYANYANG , mewakili Allah dari sifat Maha Mendamaikan dan menyejukan juga termasuk bukan membuat rusuh orang dengan komen-komen di FB yang kadang cenderung menvonis. dan seterusnya dalam arti kata seluas-luasnya mewakili Allah untuk menjadi RAHMAT BAGI SERU SEKALIAN ALAM hehehehe. Sebagai Wakil tentunya juga melekat kekuasaan yang diwakili yaitu KeKUASAan ALLAH pada diri setiap manusia itu hal. Sebagai perumpamaan jika kita ditunjuk menjadi WAKIL PEMIMPIN dalam suatu tugas tertentu tentunya kita juga mempunyai hak kuasa untuk melakukan apa yang digariskan pada tugas dan fungsi kita sebagai wakil pimpinan yang tentunya tidak akan bisa melampaui kewewenangan sang pemimpin yang kita wakili.

Kalau begitu sekarang timbul pertanyaan kemana atau apa tujuan kehidupan manusia itu ? nah .. pada hakekatnya tujuan manusia hidup di muka bumi inti tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk mencari RIDHO ALLAH semata, bukan harta dan tahta semata. Sebagai gambaran banyak mereka yang terjebak dengan tujuan ini hingga mencari harta untuk membeli narkoba, menimbun kekayaan tadi akhirnya bunuh diri karena masalah dengan hartanya. Di sisi lain sangat banyak orang yang sangat sederhana dengan hidup damai bahagia karena tujuannya hanya RIDHO ALLAH semata.
Sekarang tentunya timbul pertanyaan bagaimana cara menggapai tujuan / RIDHO ALLAH tersbut. Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentunya kita harus mengaikan semua uraian diatas menjadi satu kesatuan. Sebagai Khalifah (Wakil ALLAH) bumi yang diberikan hak dan kuasa untuk mewakilnya maka kita harus sadar akan Tujuan kita di ciptakan yaitu untuk menyembah ALLAH , oleh karena itu maka sebagai bukti kita menyembah maka kita harus mempersembahkan hasil atau bukti kerja kita sebagai wakil Allah / khalifah.

Adapun persembahan yang di maksud adalah persembahan kita akan hasil tugas dan fungsi kita sebagai khalifah yang mewakili ALLAH dengan segala sifatnya untuk melakukan kebaikan menjadi rahmatanlil alamin untuk seru sekalian alam (baik dari perkataan #termasuk berkata satun di FB donk hehehe, akhlaq, sifat,sikap, perbuatan, pikiran, amal, usaha,zikir dan doa, harta, uang, diri, jiwa dan sebagainya, mencintai, menyanyangi), tanpa pilih kasih, karena Allah tetap mencintai segala makhluknya baik yang hidup maupun yang mati, baik yang muslim maupun non muslim, baik yang cacat maupun yang sempurna dan seterusnya...

Nah itulah sesungguhnya JATI DIRI MANUSIA SECARA HAKIKI menurut saya yang berselimut nista dan kebodohan ini. Artikel singkat ini akan menambah kebodohan saya hingga saya merasa sangat hina tak berarti sedebupun dimata ALLAH yang menciptakan ku, di mata ALLAH yang telah memberikan Hak diriku untuk mewakilNya, sehingga tunduklah diri ini dalam khimad sebagai HAMBA / ABDULLAH yang dalam penuh kecintaan kepada KEKASIH HATI SANG MAHA KASIH.. :'(