Senin, 16 Agustus 2010

WAWANCARA IMAGINER DENGAN BUNG KARNO = BK (I)


oleh : gusnan mulyadi

Berikut ini adalah wawancara IMAGINER penulis dengan BUNG KARNO (BK)

DOEL : Asalammulaikum BUNG KARNO , MERDEKA.

BK : Wa’alaikum Salam Wr.wb , masuk dan duduk Doel, sapah BUNG KARNO ramah.

Doel ; Apasaja kegiatan BUNG KARNO dan kawan2 di Alam Gaib sana saat saat ini, terutama sehubungan dengan peringatan hari kemerdekaan ini.

BK : Yang jelas Tidak ada upacara seperti di dunia anda, kita Cuma berkumpul dengan kawan2 di sini, ada PAK HARTO, BUNG HATTA, Istri-istri Saya, PAK DIRMAN, PAK NASUTION dan ada juga artis-artis koq, KASINO, INDRO dan masih banyak lagi..

Doel
: Oya... Apa saja yang di diskusikan BUNG ?

BK : Yaa.... seputar Indonesia masa lalu, sekarang dan kedepan. Saya katakan bahwa saya tahu persis karakter bangsa kita yang maunya di pimpin dengan sedikit kekerasan, makanya saya buat demokrasi terpimpin dan itu terbukti berhasil koq. Wong rakyat saya suruh tanam singkong, rakyat tanam, saya suruh ganyang malaysia ya rakyat siap aja. Bukan seperti sekarang rakyat sudah tidak menghormati lagi pemimpinnya, yang hormat sama pemimpinya, yaaa... hanya pejabat-pejabat saja karena takut hilang jabatan dan mata pencaharian. Demokrasi terpimpin itu sangat tepat untuk Indonesia, lihat itu Mahatir Muhammad dengan demokrasi terpimpin bisa membawa Malaysia menjadi sejahtera koq.

Doel : Oya Gimana kabarnya Pak HARTO, BUNG ?

BK : Hehehe ... Dia baik-baik aja, Dia selalu bersama Bu TIN. Kalo sayakan Istrinya banyak mas...jadi soal yang satu ini saya lebih bahagia, heheheh. Oya... saya juga senang dengar lagunya DHANI AHMAD yang itu toh... emmmm... judulnya Madu Tiga, " ooo betapa senang kalau beristri dua". Dasar Dhani nyindir saya Mas... Tapi Dhani hanya ingin tiga, Dhani masih kalah sama saya.... tapi saya suka DHANI koq ....Bener koq..

DOEL ; Di era kepempimpinan Pak HARTO kan dikenal dengan nama DEMOKRASI PANCASILA, EKONOMI PANCASILA, bagai mana menurut BUNG ?

BK : Wueleee... itukan bisa-bisanya HARTO dengan pembantu-pembantunya, namum hakikat dari demokrasi pancasilanya HARTO itukan sama saja dengan demokrasi terpimpin model saya, namun biar dikatakan tidak meniru, yaa... Dia bikin aja Demkrasi Pancasila. Won pada zaman dia semuanya dibredel koran, majalah. Orang-orang yang tak bersalah juga menanggung dosa bapaknya karena PKI itukan..., kasian anak-anak PKI yang disengsarahkan pemerintah padahal tidak bersalah. (raut muka Bung Karno beruba sedih)

DOEL ; Bukankah sekarang sudah bebas mereka Bung ?

BK : Yaa... itu karena GUS DUR mau dengan nasehat saya, saya bilang sama GUS DUR , “Gus kamu itukan orang islam, di islam itu dosakan ditanggung masing-masing, jadi kamu rehabilitasi itu para TAPOL dan keluarga PKI”. Yaa .... GUS DUR manut apa kata saya, Wong GUS DUR itu juga murid saya koq...

DOEL ; Inikan bulan Agustus tanggal 17, hari dimana BUNG KARNO memproklamasikan Kemerdekaan RI, apa cita-cita BUNG KARNO untuk Indonesia sesungguhnya ?

BK : Aduh Mas ditanya gini rasanya saya kembali muda ... Saya inikan orang yang menghormati dan mempelajari sejarah, sesungguhnya cita-cita saya itu ingin mengembalikan kejayaan, SRIWIJAYA dan MAJAHPAHIT yang luas negaranya meliputi ASEA TENGGARA dan juga kaya raya, bukan kayak sekarang mas... yang kaya yaa mereka para pejabat dan mereka yang bisa mencuri uang rakyat atau mereka yang menipu rakyat aja yang kaya. Itulah makanya saya rebut Irian Barat, terus saya mau ganyang Malaysia. Saya berfikir bagai mana kalau Londo-londo (Orang Bule - red) itu jadi pembantu atau sopir orang Indonesia, kan hebat...., pas kita panggil “mbok sini!.. sepatu bapak mana ?”... eee... yang datang bawa sepatu londo yang cantik, kan uenakkk segerrr.... Dulukan terkenal, jepang-jepang itu menjadikan perempuan kita sebagai pelayan sex mereka, nah saya jadi kepikiran, kalo gitu saya juga mau punya istri orang jepang .... heheheheh ... jadilah saya jatuh cinta dan kawin sama bu Dewi, hehehehe... Bu Dewi Cantik kan Mas. (Bung Karno sambil tersenyum2 bangga).

DOEL : Nah kalau demokrasi sekarang gimana BUNG, menurut BUNG ?.

BK : Lah ini namanya demokrasi kebablasan Mas, negara federal yang amburadul dengan konsep otonomi penuh, dia mau mencontoh negara federal kaya Amerika, itu tidak sesuai dengan kultur bangsa ini, ini bener-benar amburadul Mas. Dan sekarang untuk jadi pemimpin itu tidak perlu orang pintar dan mempunyai ketokohan seperti zaman Saya dengan Pak Harto. Demokrasi kita sudah bergeser menjadi DEMOKRASI MATERIALISTIS. Kalo di biarkan gini, maka Indonesia susah untuk maju bahkan bisa bercerai-berai, lah wong gejalahnya sudah ada koq. Timor-Timur lepas, Aceh punya hukum sendiri, di setiap daerah ingin pemekaran, ambon bergejolak, papua minta merdeka, kalau tidak bisa dan tidak ada orang kuat yang menjadi perekat maka, bisa-bisa bubar negeri ini.

DOEL : Kalau masalah kesejahteraan gimana BUNG ?

BK : Sedih saya Mas...(Sambil menunduk lesuh), emmm... kalau bicara kesejahteraan rakyat itu BUNG HATTA jagonya Mas, namun melihat kondisi Indonesia saat ini, apalagi menjelang lebaran ini, saya jadi ingat lagu BIMBO “Selamat hari lebaran, minal aidin wal faizin, SELAMAT PARA PEMIMPIN RAKYATNYA TERLANTAR MISKIN” jadi yang selamat itu ya para memimpin tapi rakyatnya tetap terlantar miskin.

DOEL
: BUNG Terima kasih atas obrolan santai ini, suatu saat saya akan kembali bertamu untuk kembali berdiskusi dengan BUNG, namun sebelum kita akhiri apa pesan BUNG TERHADAP para petinggi negeri ini..?

BK : Saya Cuma mau mengingatkan kepada para petinggi negeri ini, bahwa kalau kalian selalu menikmati tidur setiap hari, nah... pada saat tidur kita tidak membutuhkan apa-apa, lah... wong anggota DPR sidangpun sambil tidur koq, jadi tidur tidak butuh kemewahan, harta, wanita, tahta, nah tidur itu MATI untuk sementara, jadi ANDA pasti akan MATI,La wong setiap yang hidup pasti MATI, MATI itu enak mas.., kita tidak butuh apa-apa dan kita hidup damai,... saat anda mati nanti tidak ada gunanya lagi itu semua, jadi jangan terlalu serakah dan menindas yang lemah, kalau mereka pemimpin zalim itu.... nanti sudah mati tidak akan saya izinkan bertamu dengan saya, saya akan usir dia, karena mengkhianati cita-cita saya. (ujar Bung Karno penuh Wibawa)

DOEL
: Terima kasih Bung atas kesedian waktunya untuk menerima saya. Salam untuk kawan-kawan yang ada disana. Assalammualaikum .

BK ; Wa'alaikum salam, ati-ati Nak Doel.....

###########################################

Dialog ini hanya rekaan dan pemikiran penulis belaka dan ini di inspirasi oleh wawancara imajiner ala Mingguan Detik di era tahun 90 an awal. Kemudian wawancara Imajiner GUSDUR di Metro TV beberapa waktu lalu.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Mencari CINTA dan RINDU, KEKASIH YANG ADIL dalam FITRAH


Sejatinya diri hanya saat kefitrahaan menyatu di jiwa, nah bila itu terjadi maka segala gerak dan langkah bukan akal fikiran yang menjadi nahkoda namun, gerak lembut penuh cinta dari dasar hati yang memancarkan Nur kesejukan yang menjadi pembimbing manusia, maka hidup dalam DAMAI laksana TIDUR, tiadalah TAHTA mnjadi tujuan, bukanlah HARTA yang mnjadi harapan, bukanlah WANITA yg dijadikan kepuasan, namun hidup damai laksana air bening gunung menuju lautan tanpa berkeluh kesah menuruni lereng, lembah, tebing yang terjal bahkan dikotori oleh bangkai, kotoran manusia , kemarahan dan fitnahan serta kecurangan anak manusia karena itu hanya sebuah proses menuju dunia abadi samudera luas tanpa batas, tiada pantai dan tepian yaitu AKHERAT, kedamaian tak berujung menunggu kita disana.

Tidak usahlah mncari kebenaran karena sesungguhnya dia tiada di mana-mana, kebenaran itu ada di dasar hati kita, carilah itu di dalam hening dengan CINTA dan keRINDUAan. Mahkamah dunia tidak akan bisa memberimu ADIL, sebab ADIL sesungguhnya tiada, yang ada hanyalah MENGADILKAN DIRI dengan cara menerima semua kejadian dalam perjalanan sang waktu dengan sebuah keikhlasan tanpa syarat. Sedangankan IKHLAS tidak usa dipaksakan dengan fikiran cukup lepaskan semua beban itu laksana kita dalam kantuk menuju tidur yang tak butuh apa-apa, itulah sesungguhnya nikmat sebuah keMATIan.

Jadi mengapa selama ini kita takut dengan keMATIan padahal kita seringkali mengeluarkan harta dunia hanya untuk mencari saat keMATIan yang bernama TIDUR . Nah sesungguhnya keADILan, keBENARan, keKAYAan, keKUASAan, kePUASan hakiki hanya kita dapat disaat tidur, tidak ada sesuatu apapun yang kita butuh selain TIDUR itu sendiri, kita tidak butuh anak, istri, suami, harta, tahta, wanita, pria, bahkan kita tidak butuh dunia ini. Nah inilah salah satu hal kecil dari sebuah makna FITRAH yang dicari manusia dengan PUASA, yaitu HIDUP DALAM DAMAI JIWA dalam titian kehidupan yang bernama AKHLAK MULIA sehingga kita menjadi manusia sejati benama KHALIFAH. Hidup penuh CINTA menjadi rahmat segenap alam. Menjadi pelindung bagi yang lemah, menjadi tempat bertanya mereka yang tak bisa, menjadi tempat mengadu mereka yang sedang keluh. Tiada lain sesungguhnya semua itu hanya akan bisa digapai bila jiwa sudah berbalut CINTA, hati sudah berhias RINDU. CINTA dan RINDU seorang KEKASIH dengan KEKASIH, kini JIWA dan RAGA ku sudah kubalut dalam CINTA berselimut RINDU cahaya terang tak menyilaukan hangat dan nyaman. KASIH AKU CINTA PADAMU.

(maaf tulus bagi kawan-kawan yang tidak sependapat, maklum ini hanya fikiran dangkal seorang gusnan yang tak berilmu)

Kamis, 12 Agustus 2010

MARI MENJADI IBLIS UNTUK MENJADI PRESIDEN


OLEH ; GUSNAN MULYADI

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 4/PUU-VII/2009. AMAR PUTUSAN antara lain menyatakan ; • Menyatakan Pasal 12 huruf g dan Pasal 50 ayat (1) huruf g Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4836) serta Pasal 58 huruf f Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak memenuhi syarat-syarat: (i) tidak berlaku untuk jabatan publik yang dipilih (elected officials); (ii) berlaku terbatas jangka waktunya hanya selama 5 (lima) tahun sejak terpidana selesai menjalani hukumannya; (iii) dikecualikan bagi mantan terpidana yang secara
terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana; (iv) bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulang-ulang; yang di tanda tangani oleh KETUA, Moh. Mahfud MD. ANGGOTA, Abdul Mukthie Fadjar Maruarar Siahaan , Maria Farida Indrati M. Arsyad Sanusi , Muhammad Alim Achmad Sodiki, M. Akil Mochtar
Seorang Robertus dari Pagar Alam Selatan, dan H. Soegianto, S.E serta H. Zulkipli H. Jakfar dari kaur mungkin layak untuk mendapatkan penghargaan HAM terutama dari mantan Napi karena sudah berjuang untuk mendapatkan Hak Konstitusi bagi para mantan napi, sehingga kedepan tidak ada habatan lagi bagi mereka untuk meraih kesuksesan bahkan seorang bandar narkoba, penyeludup, koruptor kakap, pemerkosa, rampok, pejudi, pembunuh sadis,pokoknya profesi yang jahat-jahat, bahkan iblispun kalau bisa menjelma sebagai manusia tidak perlu cemas karena merekapun tetap bisa menjadi Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua MK, Hakim MK, Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati. Asyiiikkkannn. Inilah Indonesia memang asyik. Sekali lagi para penggugat layak diberi penghargaan HAM.

Pemerintah RI dari tahun ketahun selalu selalu berkerja keras untuk memberantas kejahatan, karena memang setiap manusia yang sehat lahir dan bhatin pasti sangat benci dan tidak suka dengan kejahatan apalagi dijahati orang. Lantas saya berfikir apakah benar atau salah ajaran HAM yang dipaksakan oleh dunia barat ini (Amerika) atau ini berupa racun yang rasanya nikmat yang sengaja diberikan kepada kita agar kita terlena meminumnya kemudian hancur lebur sehingga mereka tidak susah untuk menjadi penjajah kita (Indonesia). Kenapa saya berfikir begitu?. Saya lihat disatu sisi HAM ini hanya berkutak katik dengan membelah kepentingan yang melanggar hukum saja (penjahat saja) sehingga seorang penjahat harus diperlakukan sopan dan santun oleh polisi, seorang penjahat tidak boleh ditembak bila tidak melawan, seorang penjahat tidak boleh dihukum bila tidak terbuki bersalah. Bukan setiap penjahat selalu saja menutupi kesalahannya?. Kemudian saya lantas bertanya apakah penjahat melakukan kejahatan pembunuhan, pemerkosaan, korupsi dll juga berfikir tentang HAM korban kejahatannya. Pak, Bu permisi ya saya mau merampok dan membunuh ibu apakah saya melanggar HAM bapak dan ibu ? saya rasa tidak ada satu penjahatpun yang peduli dengan HAM para korbannya. Tapi kita mari memanjahkan penjahat kita lindungi HAM mereka, mari kita perlakukan mereka seperti raja sebab siapa tahu nanti mereka akan menggantikan Mahfud MD sebagai ketua MK. Hahaha kacauuuuu.

Kalau seperti ini pasti akan ada sebagian orang menjadi putus asa menjadi orang baik-baik yang hidup susah, lantas buat apa kita berbuat baik, buat apa Azaz Pemilu Jujur dan adil. Jujur dan adil bermakna luas ; Jujur terhadap Tuhan, Bangsa dan Negara, Rakyat, diri sendiri. Jujur dalam pelaksanaan tidak membohongi rakyat, tidak curang, tidak money politik. Jujur dalam menerima hasilnya akui kekalahan secara jantan dan jadilah pemenang yang bersahaja. Adil dalam arti yang luas yaitu adil dalam bersikap bertindak tidak mementingkan diri sendiri atau kelompok serta bisa menghargai orang lain. Nah kalau kita lihat makna dari jujur dan adil tersebut, maka timbul pertanyaan apakah seorang penjahat mempunyai sifat-sifat JUJUR DAN ADIL tersebut dalam melakukan kejahatannya; “mas jujur ya saya mau merampok dan membunuh kamu, permisi!, pak polisi pak jaksa saya mau korupsi permisi ya!, dek mohon izin saya mau perkosa kamu bolehkan!, O ya biar adil bapak saya tusuk sekali dan bapak tusuk saya sekali, saya rampok bapak dan bapak rampok saya! Hahaha, mungkinkah itu..??????? TIDAK MUNGKIN. Jadi sekarang apakah layak seorang mantan napi jadi Presiden, Ketua dan anggota DPR-MPR, gantikan Mahfud MD jadi ketua MK dll, menurut saya kalo secara moralitas tergantung kasusnya, kalau kasus Politik, Demo mahasiswa silahkan saja, tapi kalau kasus pidana murni mbok dipikiri toh.

Namun keputusan MK tersebut kita ambil hikmahnya (secara hukum) : (1). Tidak perlu orang baik untuk menjadi Presiden dan Ketua MK, ketua dan anggota DPR, Gubernur dan Walikota serta Bupati. (2). Mari berbuat jahat dan menjadi iblis untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya kemudian beli kepada rakyat untuk money politik, setelah itu kita jadi penguasa (presiden). (3). Tidak perlu malu mengakui kita penjahat kalau perlu iklankan besar-besar di surat kabar agar bisa lolos menjadi Presiden dan Ketua MK, ketua dan anggota DPR, Gubernur dan Walikota serta Bupati. (4). Jangan takut jadi penjahat dan iblis karena masyarakat kita masih bodoh dan mau dibeli dengan uang untuk memilih, jadi walau iblis asal ada uangnya bisa jadi Presiden. (4). Jangan ragu untuk menjadi penjahat karena itu bisa kita tutupi dengan berpura-pura baik menjadi ustad dan pendeta selama lima tahun kemudian kita bisa mendapatkan hasil untuk menjadi pemimpin FIRAUN setelah itu.

Sekali lagi saya pribadi secara HAM sangat menghargai Dirwan untuk Keputusan MK ini sebab karena kasus beliau maka hak konstitusi mantan napi kembali diraih melalui tuntutan Robertus, Zulkifli dkk, dan Dirwan, Robertus, Zulkifli layak mendapatkan penghargaan dibidang HAM sepagai pahlawan HAM, namun juga HAM masyarakat yang bukan mantan napipun juga harus di hargai. Nah mengenai siapa yang layak menjadi pemimpin, mantan napi atau bukan mantan napi itu silahkan rakyat yang memilih, yang jelas kalau masyarakat cerdas memilih maka yang terbaik pasti terpilih menjadi pemimpin.

(Ditulis beberapa hari setelah keputusan keluar tapi belum sempat di posting)

Minggu, 08 Agustus 2010

INTAN PENGGANTI SUASA



Tak akan terganti emas dengan suasa, namun kini aku belum jelas apa ini suasa atau bahkan intan permata. Emas yang selama ini ku jaga ternyata hanya sepuhan belaka, maaf bukan hamba mencampakanmu namun tapi sinarmu tidak seindah dulu karena lapisan emasmu hanya palsu. Tertipu sudah aku merawat dan menjagamu, kusimpan dalam lemari keamanan, aku puja laksana hamba dan tuan, namun kau toreh luka dengan segenap kemunafikan dan pengkhianatan.

Kini ku buka lembaran baru, ada intan permata penggantimu, suci putih laksana melati, ikhlas memberi madu laksana lebah, memberi tanpa meminta. Memang benar aku kehilangan harapan, tapi aku yakin engkaupun akan sangat kehilangan, tak akan terganti diri ini yang mencinta segenap jiwa, aku yakin saatnya tiba sesalkan datang, karena engkau salah memilih.

Wahai engkau jiwa baruku, aku datang membawa cinta. Terima kasih datangmu membalut luka, di saat dia pergi menoreh luka engkau datang membawa obat. Wahai engkau jiwa baruku sabarmu sudah membuka mataku, masih ada intan permata pengganti emas sepuhan belaka. Memang tak mudah membuka hati yang sudah lama terpatri cinta, namun diri mulai terjaga jiwa tulus intan permata sudah menjerat hati yang bimbang. Selamat tinggal kekasih hati, hamba pergi mengobat luka.

AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR



Oleh Mas Kumitir

Kepada Yth Pembaca Yang Budiman,

Artikel ini disampaikan untuk menambah wacana dan referensi untuk memperkaya pemahaman dan bisa juga untuk tujuan menambah perbendaharaan pengetahuan ajaran-ajaran jawa semata. Soal benar dan salah ajaran beliau, kami mohon agar para pembaca bisa arif dan bijaksana. Terima kasih. (Editor)

Ketika
dihadapkan pada peradaban baru, banyak di antara manusia yang memilih jalan yang dianggap benar. Jalan wali adalah salah satu yang mungkin bisa membawa manusia memasuki peradaban yang penuh dengan kesadaran untuk menuju Tuhan, karena jalan wali adalah jalan menuju pembebasan…..

Syekh Siti Jenar adalah salah satu wali yang memiliki ajaran dan pemikiran kontroversial. Banyak ulama melihat ajaran Beliu dari sudut pandang tasawwuf dan menjadikan persoalan yang timbul menjadi lain, karena dianggap menyesatkan tetapi justru menjadi suatu ajaran yang sudah mencapai derajat ”fana”.

Apa
dan bagaimana ajaran dan pemikiran Syekh Siti Jenar yang telah menemukan ”sejati ning urip” hidup yang lahir. Apakah ajaran dan pemikiran Beliu dapat kita petik untuk bekal kehidupan atau malah menyesatkan ….

Mari
kita ungkap ajaran-ajaran Beliu serta membuka misteri yang selama ini masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan,sbb:

140 AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR

001. …. tidak usah kebanyakan teori semu, karena sesungguhnya ingsun (saya) inilah Allah. Nyata ingsun yang sejati, bergelar Prabu Satmata, yang tidak ada lain kesejatiannya yang disebut sebangsa Allah.

002. Jika ada seseorang manusia yang percaya kepada kesatuan lain selain Allah SWT, maka ia akan kecewa karena ia tidak akan memperoleh apa yang ia inginkan.

003. Allah itu adalah keadaanku, lalu mengapa kawan-kawanku sama memakai penghalang? Dan sesungguhnya aku ini adalah haq Allah pun tiada wujud dua; saya sekarang adalah Allah, nanti Allah, dzahir bathin tetap Allah, kenapa kawan-kawan masih memakai pelindung?.

004. Sebenarnya keberadaan dzat yang nyata itu hanya berada pada mantapnya tekad kita, tandanya tidak ada apa-apa, tetapi harus menjadi segala niat kita yang sungguh-sungguh.

005. Tidak usah banyak bertingkah, saya ini adalah Tuhan. Ya, betul betul saya ini adalah Tuhan yang sebenarnya, bergelar Prabu Satmata, ketahuilah bahwa tidak ada tuhan yang lain selain saya.

006. Saya ini mengajarkan ilmu untuk betul-betul dapat merasakan adanya kemanunggalan. Sedangkan bangkai itu selamanya tidak ada. Adapun yang dibicarakan sekarang adalah ilmu yang sejati yang dapat membuka tabir kehidupan. Dan lagi semuanya sama. Tidak ada tanda secara samar-samar, bahwa benar-benar tidak ada perbedaan yang bagaimanapun, saya akan tetap mempertahankan tegaknya ilmu tersebut.

007. Bahwa sesungguhnya, lafadz Allah yaitu kesaksian akan Allah, yang tanpa rupa dan tiada tampak akan membingungkan orang, karena diragukan kebenarannya. Dia tidak mengetahui akan diri pribadinya yang sejati, sehingga ia menjadi bingung. Sesungguhnya nama Allah itu untuk menyebut wakil-Nya, diucapkan untuk menyatakan yang dipuja dan menyatakan suatu janji. Nama itu ditumbuhkan menjadi kalimat yang diucapkan Muhammad Rasulullah.

008. ….. padahal sifat kafir berwatak jisim, yang akan membusuk, hancur lebur bercampur tanah. Lain jika kita sejiwa dengan Dzat Yang Maha Luhur. Ia gagah berani, Maha Sakti dalam syarak, menjelajahi alam semesta. Dia itu pangeran saya, yang mengusai dan memerintah saya, yang bersifat wahdaniyah, artinya menyatukan diri denga ciptaan-Nya. Ia dapat abadi mengembara melebihi peluru atau anak sumpit, bukan budi bukan nyawa, bukan hidup tanpa asal dari manapun, bukan pula kehendak tanpa tujuan. Dia itu yang bersatu padu dengan wujud saya. Tiada susah payah, kodrat dan kehendak-Nya, tiada kenal rintangan, sehingga pikiran keras dari keinginan luluh tiada berdaya. Maka timbullah dari jiwa raga saya kearif-bijaksanaan saya menjumpai ia sudah ada di sana.

009. Syehk Lemah Bang namaku, Rasulullah ya aku sendiri, Muhammad ya aku sendiri,Asma Allah itu sesungguhya dirilu, ya akulah yang menjadi Allah ta’ala.

010. Jika Anda menanyakan di mana rumah Tuhan, maka jawabnya tidaklah sukar. Allah berada pada Dzat yang tempatnya tidak jauh, yaitu berada dalam tubuh manusia. Tapi hanya orang yang terpilih saja yang bisa melihatnya, yaitu orang-orang suni.

011. Rahasia kesadaran kesejatian kehidupan, ya ingsun ini kesejahteraan kehidupan, engkau sejatinya Allah, ya ingsun sejatinya Allah; yakni wujud yang berbentuk itu sejati itu sejatinya Allah, sir (rahasia) itu Rasulullah, lisan (pengucap) itu Allah, jasad Allah badan putih tanpa darah, sir Allah, rasa Allah, rahasia rasa kesejatian Allah, ya ingsun (aku) ini sejatinya Allah.

012. Adanya kehidupan itu karena pribadi, demikian pula keinginan hidup itupun ditetapkan oleh diri sendiri, tidak mengenal roh, yang melestarikan kehidupan, tiada turut merasakan sakit ataupun lelah. Suka dukapun musnah karena tidak diinginkan oleh hidup. Dengan demikian hidupnya kehidupan itu berdiri sendiri.

013. Dzat wajibul maulana adalah yang menjadi pemimpin budi yang menuju ke semua kebaikan. Citra manusia hanya ada dalam keinginan yang tunggal. Satu keinginan saja belum tentu dapat dilaksanankan dengan tepat, apalagi dua. Nah cobala untuk memisahkan Dzat wajibul maulana dengan budi, agar supaya manusia dapat menerima keinginan yang lain.

014. Hyang Widi, kalau dikatakan dalam bahasa di dunia ini adalah baka bersifat abadi, tanpa antara tiada erat dengan sakit apapun rasa tidak enak, ia berada baik disana, maupun di sini, bukan ini bukan itu. Oleh tingkah yang banyak dilakukan dan yang tidak wajar, menuruti raga, adalah sesuatu yang baru.

015. Gagasan adanya badan halus itu mematikan kehendak manusia. Di manakah adanya Hyang Sukma, kecuali hanya diri pribadi. Kelilingilah cakrawala dunia, membubunglah ke langit yang tinggi, selamilah dalam bumi sampai lapisan ke tujuh, tiada ditemukan wujud yang mulia.

016. Kemana saja sunyi senyap adanya; ke Utara, Selatan, Barat, Timur dang Tengah, yang ada di sana hanya adanya di sini. Yang ada di sini bukan wujud saya. Yang ada dalam diriku adalah hampa dan sunyi. Isi dalam daging tubuh adalah isi perut yang kotor. Maka bukan jantung bukan otak yang pisah dari tubuh, laju peasat bagaikan anak panah lepas dari busur, menjelajah Mekkah dan Madinah.

017. Saya ini bukan budi, bukan angan-angan hati, bukan pikiran yang sadar, bukan niat, buka udara, bukan angin, bukan panas, dan bukan kekosongan atau kehapaan. Wujud saya ini jasad, yang akhirnya menjadi jenazah, busuk bercampur tanah dan debu. Napas saya mengelilingi dunia, tanah, api, air, dan udara kembali ke tempat asalnya, sebab semuanya barang baru bukan asli.

018. Maka saya ini Dzat sejiwa yang menyatu, menyukma dalam Hyang Widi. Pangeran saya bersifat Jalil dan Jamal, artinya Maha Mulia dan Maha Idah. Ia tidak mau sholat atas kehendak sendiri, tidak pula mau memerintah untuk shalat kepada siapapun. Adapun shalat itu budi yang menyuruh, budi yang laknat dan mencelakakan, tidak dapat dipercaya dan dituruti, karena perintahnya berubah-ubah. Perkataannya tidak dapat dipegang, tidak jujur, jika dituruti tidak jadi dan selalu mengajak mencuri.

019. Syukur kalau saya sampai tiba di dalam kehidupan yang sejati. Dalam alam kematian ini saya kaya akan dosa. Siang malam saya berdekatan dengan api neraka. Sakit dan sehat saya temukan di dunia ini. Lain halnya apabila saya sudah lepas dari alam kematian. Saya akan hidup sempurna, langgeng tiada ini dan itu.

020. Menduakan kerja bukan watak saya. Siapa yang mau mati dalam alam kematian orang kaya akan dosa. Balik jika saya hidup yang tak kekak ajal, akan langeng hidup saya, tida perlu ini dan itu. Akan tetapi saya disuruh untuk memilih hidup ayau mati saya tidak sudi. Sekalipun saya hidup, biar saya sendiri yang menetukan.

021. …….Betapa banyak nikmat hidup manfaatnya mati. Kenikmatan ini dijumpai dalam mati, mati yang sempurna teramat indah, manusia sejati adalah yang sudah meraih ilmu. Tiada dia mati, hidup selamanya, menyebutnya mati berarti syirik, lantaran tak tersentuh lahat, hanya beralih tempatlah dia memboyong kratonnya.

022. Aku angkat saksi dihadapan Dzat-KU sendiri, susungguhnya tidak ada Tuhan selain Aku. Dan Aku angkat saksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-KU, susungguhny yang disebut Allah adalah ingsun (aku) diri sendiri. Rasul itu rasul-KU, Muhammad itu cahaya-KU, aku Dzat yang hidup yang tak kena mati, Akulah Dzat yang kekal yang tidak pernah berubah dalam segala keadaan. Akulah Dzat yang bijaksana tidak ada yang samar sesuatupun, Akulah Dzat Yang Maha Menguasai, Yang Kuasa dan Yang Bijaksana, tidak kekurangan dalam pegertian, sempurna terang benderang, tidak terasa apa-apa, tidak kelihatan apa-apa, hanyalah aku yang meliputi sekalian alam dengan kodrat-KU.
023. Janganlah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah keberadaan Allah. Disebut Imannya Iman.

024. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah tempat manunggalnya Allah. Disebut Imannya Tauhid.

025. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah sifatnya Allah. Disebut Imannya Syahadat.

026. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kewaspadaan Allah. Disebut Imannya Ma’rifat.

027. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah menghadap Allah. Disebut Imannya Shalat.

028. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kehidupannya Allah. Disebut Imannya Kehidupan.

029. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kepunyaan dan keagungan Allah. Disebut Imannya Takbir.

030. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, sebab engkau adalah pertemuan Allah. Disebut Imannya Saderah.

031. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah kesucian Allah. Disebut Imannya Kematian.

032. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, sebab engkau adalah wadahnya Allah. Disebut Imannya Junud.

033. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah bertambahnya nikmat dan anugrah Allah. Disebut Imannya Jinabat.

034. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah asma Nama Allah. Disebut Imannya Wudlu.

035. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah ucapan Allah. Disebut Imannya Kalam.

036. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah juru bicara Allah. Disebut Imannya Akal.

037. Jangalah ragu dan janganlah menyekutukan, karena engkau adalah wujud Allah, yaitu tempat berkumpulnya seluruh jagad makrokosmos, dunia akhirat, surga neraka,arsy kursi, loh kalam, bumi langit, manusia, jin, iblis laknat, malaikat, nabi, wali, orang mukmin, nyawa semua, itu berkumpul di pucuknya jantung, yang disebut alam khayal (ala al-khayal). Disebut Imannya Nur Cahaya.

038. Yang disebut kodrat itu yang berkuasa, tiada yang mirip atau yang menyamai. Kekuasannya tanpa piranti, keadaan wujudnya tidak ada baik luar maupun dalam merupakan kesatuan, yang beraneka ragam.

039. Iradat artinya kehendak yang tiada membicarakan, ilmu untuk mengetahui keadaan, yang lepas jah dari panca indra bagaikan anak gumpitan lepas tertiup.

040. Inilah maksudnya syahadat: Asyhadu berarti jatuhnya rasa, Ilaha berarti kesetian rasa, Ilallah berarti bertemunya rasa, Muhammad berartihasil karya yang maujud dan Pangeran berarti kesejatian hidup.

041. Mengertilah bahwa sesungguhnya inisyahadat sakarat, jika tidak tahu maka sakaratnya masih mendapatkan halangan, hidupnya dan matinya hanya sperti hewan.

042. Syahadat allah, allah badan lebur menjadi nyawa, nyawa lebur menjadi cahaya, cahaya lebur menjadi roh, roh lebur menjadi rasa, rasa lebur sirna kembali kepada yang sejati, tinggalah hanya Allah semata yang abadi dan terkematian. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia).

043. Syahadat Ananing Ingsun, Asyhadu keberadaan-KU, La Ilaha bentuk wajahku, Ilallah Tuhanku, sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Aku, yaitu badan dan nyawa seluruhnya. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia).

044. Syahadat Panetep Panatagana yaitu, yang menjdai bertempatnya Allah, menghadap kepada Allah, bayanganku adalah roh Muhammad, yaitu sejatinya manusia, yaitu wujudnya yang sempurna. (Terjemahan dalam Bahasa Indonesia).

045. Kenikmatan mati tak dapat dihitung ….tersasar, tersesat, lagi terjerumus, menjadikan kecemasan, menyusahkan dalam patihnya, justru bagi ilmu orang remeh…..

046. Segala sesuatu yang wujud, yang tersebar di dunia ini, bertentangan denga sifat seluruh yang diciptakan, sebab isi bumi itu angkasa yang hampa.

047. Shalat limakali sehari adalah pujian dan dzikir yang merupakan kebijaksanaan dalam hati menurut kehendak pribadi. Benar atau salah pribadi sendiri yang akan menerima, dengan segala keberanian yang dimiliki.

048. Pada permulaan saya shalat, budi saya mencuri, pada waktu saya dzikir, budi saya melepaskan hati, menaruh hati kepada seseorang, kadang-kadang menginginkan keduniaan yang banyak, lain dengan Dzat Maha yang bersama diriku, Nah, saya inilah Yang Maha Suci, Dzat Maulana yang nyata, yang tidak dapat dipikirkan dan tidak dapat dibayangkan.

049. Syahadat, shalat, dan puasa itu adalah amalan yang tidak diinginkan, oleh karena itu tidak perlu dilakukan. Adapun zakat dan naik haji ke Makkah, keduanya adalah omong kosong. Itu semua adalah palsu dan penipuan terhadap sesama manusia. Menurut para auliya’ bila manuasia melakukannya maka dia akan dapat pahala itu adalah omong kosong, dan keduanya adalah orang yang tidak tahu.

050. Tiada pernah saya menuruti perintah budi, bersujud-sujud di masjid mengenakan jubah, pahalanya besok saja, bila dahi sudah menjadi tebal, kepala, berbelang. Sesungguhnya hal itu tidak masuk akal. Di dunia ini semua manusia adalah sama. Mereaka semua mengalami suka duka, menderita sakit dan duka nestapa, tiada bedanya satu dengan yang lain. Oleh karena itu saya, Siti Jenar, hanya setia pada satu hal, saja, yaitu Gusti Dzat Maulana.

051. ….Gusti Dzat Maulana. Dialah yang luhur dan sangat sakti, yang berkuasa Maha Besar, lagi pula memiliki dua puluh sifat, kuasa atas segala kehendak-Nya. Dialah Maha Kuasa pangkal mula segala ilmu, Maha Mulia, Maha Indah, Maha Sempurna, Maha Kuasa, Rupa warna-nya tanpa cacat, seperti hamba-Nya. Di dalam raga manusia ia tiada tanpak. Ia sangat sakti menguasai segala yang terjadi, dan menjelajahi seluruh alam semesta, Ngindraloka.

052. Hyang Widi, wjud yang tak tampak oleh mata, mirip dengan ia sendiri, sifat-sifatnya mempunyai wujud, sperti penampakan raga yang tiada tanpak. Warnanya melambangkan keselamatan, tetapi tanpa cahaya atau teja, halus, lurus terus menerus, menggambarkan kenyataan tiada dusta, ibaratnya kekal tiada bermula, sifat dahulu yang meniadakan permulaan, karena asal diri pribadi.

053. Mergertilah bahwa sesungguhnya ini syahadat sakarat, jika tidak tahu maka sekaratnya masih mendapatkan halangan, hidupnya dan matinya hanya seperti hewan.

054. Syekh Siti Jenar mengetahui benar di mana kemusnahan anta ya mulya, yaitu Dzat yang melanggengkan budi, berdasarkan dalil ramaitu, ialah dalil yang dapat memusnahkan beraneka ragam selubung, yaitu dapat lepas bagaikan anak panah, tiada dapat diketahui di mana busurnya. Syari’at, tarekat, hakekat, dan ma’rifat musnah tiada terpikirkan. Maka sampailah Syekh Siti Jenar di istana sifat yang sejati.

055. Kematian ada dalam hidup, hidup ada dalam mati. Kematian adalah hidup selamanya yang tidak mati, kembali ke tujuan dan hidup langgeng selamanya, dalam hidup ini adalah ada surga dan neraka yang tidak dapat ditolak oleh manusia. Jika manusia masuk surga berarti ia senang, bila manusia bingung, kalut, risih, muak, dan menderita berarti ia masuk neraka. Maka kenikmatan mati tak dapat dihitung.

056. Hidup itu bersifat baru dan dilengkapi dengan panca indera. Panca indera ini merupakan barang pinjaman, yang jika sudah diminta oleh yang mempunyai, akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis. Oleh karena itu panca indera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup. Demikian pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran, berasal dari panca indera, tidak dapat dipakai sebagai pegangan hidup. Akal dapat menjadi gila, sedih, bingung, lupa, tidur dan sering kali tidak jujur. Akal itu pula yang siang malam mengajak kita berbuat dengki, bahkan merusak kebahagiaan orang lain. Dengki juga akan menimbulkan kejahatan, kesombongan yang pada akhirnya membawa manusia ke dalam kenistaan dan menodai citranya. Kalau sudah sampai sedemikian parahnya manusia biasanya baru menyesali perbuatannya.

057. Apakah tidak tahu bahwa penampilan bentuk daging, urat, tulang, dan sumsum busa rusak dan bagaimana cara Anda memperbaikinya. Biarpun bersembahyang seribu kali setiap barinya akhirnya mati juga. Meskipun badan Anda, Anda tutupi akhirnya kena debu juga. Tetapi jika penampilan bentuknya seperti Tuhan, apakah para wali dapat membawa pulang dagingnya, saya rasa tidak dapat. Alam semesta ini adalah baru. Tuhan tidak akan membentuk dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat tatanan baru.

058. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini pada hakikatnya adalah perbuatan Allah. Berbagai hal yang dinilai baik maupun buruk pada hakikatnya adalah dari Allah juga. Jadi sangat salah besar bila ada yang menganggap bahwa yang baik itu dari Allah dan yang buruk adalah dari selain Allah. Oleh karena itu Af’al allah harus dipahami dari dalam dan dari luar diri manusia. Misalnya saat manusia menggoreskan pensil, di situlah terjadi perpaduan dua kemampuan kodrati yang dipancarkan oleh Allah kepada makhluk-Nya, yaitu kemampuan gerak pensil. Tanah yang terlempar dari tangan seseorang itu adalah berdasar kemampuan kodrati gerak tangan seseorang, ”maksudnya bukanlah engkau yang melempar, melainkan allah yang melempar ketika engkau melempar.

059. Di dunia ini kita merupakan mayat-mayat yang cepat juga akan menjadi rusak dan bercampur tanah. Ketahuilah juga bahwa apa yang dinamakan kawulo-gusti tidak berkaitan dengan seorang manusia biasa seperti yang lain-lain. Kawulo dan Gusti itu sudah ada dalam diriku, siang dan malam tidak dapat memisahkan diriku dari mereka. Tetapi hanya untuk saat ini nama kawula-gusti itu belaku, yakni selama saya mati. Nanti kalau saya sudah hidup lagi, gusti dan kawulo lenyap, yang tinggal hanya hidupku sendiri, ketentraman langgeng dalam Anda sendiri. Bial kamu belum menyadari kata-kataku, maka dengan tepat dapat dikatakan bahwa kamu masih terbenam dalam masa kematian. Di sini memang terdapat banyak hihuran macam warna. Lebih banyak lagi hal-hal yang menimbulkan hawa nafsu. Tetapi kau tidak melihat, bahwa itu hanya akibat panca indera. Itu hanya impian yang sama sekali tidak mengandung kebenaran dan sebentar lagi akan cepat lenyap. Gilalah orng yang terikat padanya. Saya tidak merasa tertarik, tak sudi tersesat dalam kerajaan kematian, satu-satunya yang ku usahakan ualah kembali kepada kehidupan.

060. Bukan kehendak, angan-angan, bukan ingatan, pikir atau niat, hawa nafsupun bukan, bukan juga kekosongan atau kehampaan, penampilanku bagai mayat baru, andai menjadi gusti jasadku dapat busuk bercampur debu, napsu terhembus ke segala penjuru dunia, tanah, api, air kembali sebagai asalnya, yaitu kembali menjadi baru.

061. Bumi, langit dan sebagainya adalah kepunyaan seluruh manusia. Manusialah yang memberi nama. Buktinya sebelum saya lahir tidak ada.

062. Sesungguhnya pada hakikatnya tidak ada perbedaan antara ajaran Islam dengan Syiwa Budha. Hanya nama, bahasa, serta tatanan yang berbeda. Misalnya dalam Syiwa Budha dikenal Yang Maha Baik dan Pangkal Keselamatan, sementara dalam Islam kita mengenal Allah al Jamal dan as Salam. Jika Syiwa dkenal sebagai pangkal penciptaan yang dikenal dengan Brahmana maka dalam Islam kita mengenal al Khaliq. Syiwa sebagai penguasa makhluk disebut Prajapati, maka dalam Islam kita mengenal al Maliku al Mulki. Jika Syiwa Maha Pemurah dan Pengasih disebut Sankara, maka dalam Islam kita mengena ar-Rahman dan ar-Rahim.

063. Kehilangan adalah kepedihan. Berbahagialah engkau, wahai musafir papa, yang tidak memiliki apa-apa maka tidak akan pernah kehilangan apa-apa.

064. Jika engkau kagum kepada seseorang yang engkau anggap Wali Allah, jangan engkau terpancang pada kekaguman akan sosok dan perilaku yang diperbuatnya. Sebab saat seseorang berada pada tahap kewalian, maka keberadaab dirinya sebagi manusia telah lenyap, tenggelam ke dalam al Waly.

065. Kewalian bersifat terus menerus, hanya saja saat tenggelam dalam al Waly. Berlangsungnya Cuma beberapa saat. Dan saat tenggelam ke dalam al Waly itulah sang wali benar-benar menjadi pengejawantahan al Waly. Lanaran itu sang wali memiliki kekeramatan yang tidak bisa diukur dengan akal pikiran manusia, dimana karamah itu sediri pada hakekatnya pengejawantahan al Waly. Dan lantaran itu pila yang dinamakan karamah adalah sesuatu diluar kehendak sang wali pribadi. Semua itu semata-mata kehendak-Nya mutlak.

066. Kekasih Allah itu ibarat cahaya. Jika ia berada di kejahuan, kelihatan sekali terangnya. Namun jika cahaya itu didekatkan ke mata, mata kita akan silau dan tidak bisa melihatnya dengan jelas. Semakin dekat cahaya itu kemata maka kita akan semakin buta tidak bisa melihatnya.

067. Engkau bisa melihat cahaya kewalian pada diri seseorang yang jauh darimu. Nemun engkau tidak bisa melihat cahaya kewalian yang memancar dari diri orang-orang yang terdekat denganmu.

068. Saya hanya akan memberi sebuah petunjuk yang bisa digunakan untuk meniti jembatam (shiratal mustaqim) ajaib ke arahnya. Saya katakan ajaib karena jembatan itu bisa menjauhkan sekaligus mendekatkan jarak mereka yang meniti dengan tujuan yang hendak dicapai.

069. Bagi kalangan awan, istighfar lazimnya dipahami ebagai upaya memohon ampun kepada Allah sehingga mereka memperoleh pengampunan. Tetapi bagi para salik, istighfar adalah upaya pembebasan dari belenggu kekakuan kepada Allah sehingga memperoleh ampun yang menyingkap tabir ghaib yang menyelubungi manusia. Sesungguhnya di dalam asma al Ghaffar terangkum makna Maha Pengampun dan juga Maha menutupi, Maha Menyembunyikan dan Maha Menyelubungi.

070. Semua itu terika itu benar, hanya nama dan caranya saja yang berbeda. Justru ”cara” itu menjadi salah dan sesat ketika sang salik melihat menilai terlalu tinggi ”cara” yang diikutinya sehinga menafikan ”cara” yang lain.

071. Semua rintangan manusia itu berjumlah tujuh, karena kita adalah makhluk yang hidup di atas permukaan bumi. Allah membentangkan tujuh lapis langit yang kokoh di atas kita, sebagaimana bumipun berlapis tujuh, dan samuderapun berlapis tujuh. Bahkan neraka berlapis tujuh. Tidakkah anda ketahui bahwa suragapun berjumlah tujuh. Tidakkah Anda ketahui bahwa dalam beribadaaah kepada Allah manusia diberi piranti tujuh ayat yang diulang-ulang dari Al-Quran untuk menghubungkang dengan-Nya? Tidakkah Anda sadari bahwa saat Anda sujud anggota badan Anda yang menjadi tumpuan?

072. Di dunia manusia mati. Siang malam manusia berpikir dalam alam kematian, mengharap-harap akan permulaan hidupnya. Hal ini mengherankan sekali. Tetapi sesungguhnya manusia di dunia ini dalam alam kematian, sebab di dunia ini banyak neraka yang dialami. Kesengsaraan, panas, dingin, kebingungan, kekacauan, dan kehidupan manusia dalam alam yang nyata.

073. Dalam alam ini manusia hidup mulia, mandiri diri pribadi, tiada diperlukan lantaran ayah dan ibu. Ia beberbuat menurut keingginan sendiri tiada berasal dari angin, air tanah, api, dan semua yang serba jasad. Ia tidak menginginkan atau mengaharap-harapkan kerusakan apapun. Maka apa yang disebut Allah ialah barang baru, direka-reka menurut pikiran dan perbuatan.

074. Orang-orang muda dan bodoh banyak yang diikat oleh budi, cipta iblis laknat, kafir, syetan, dan angan-angan yang muluk-muluk, yang menuntun mereka ke yang bukan-bukan. Orang jatuh ke dalam neraka dunia karena ditarik oleh panca indera, menuruti nafsu catur warna : hitam, merah, kuning, serta putih, dalam jumlah yang besar sekali, yang masuk ke dalam jiwa raganya.

075. Saya merindukan hidup saya dulu, tatkala saya masih suci tiada terbayangkang, tiada kenal arah, tiada kenal tempat, tiada tahu hitam, merah, putih, hijau, biru dan kuning. Kapankah saya kembali ke kehidupan saya yang dulu? Kelahiranku di dunia alam kematian itu demikian susah payahnya karena saya memiliki hati sebagai orang yang mengandung sifat baru.

076. Kelahiranku di dunia kematian itu demikian susah payahnya karena saya memiliki hati sebagai orang yang mengandung sifat baru.

077. Keinginan baru, kodrat, irodat, samak, basar dan ngaliman )’aliman). Betul-betul terasa amat berat di alam kematian ini. Panca pranawa kudus, yaitu lima penerangan suci, semua sifat saya, baik yang dalam maupun yang luar, tidak ada yang saya semuanya iti berwujud najis, kotor dan akan menjadi racun. Beraneka ragam terdapat tersebut dalam alam kematian ini. Di dunia kematian, manusia terikat oleh panca indera, menggunakan keinginan hidup, yang dua puluh sifatnya, sehingga saya hampir tergila-gila dalam dan kematian ini.

078. Hidup itu bersifat baru dan dilengkapi dengan panca indera. Panca indera ini merupakan barang pinjaman, yang jika sudah diminta oleh yang mempunyai, akan menjadi tanah dan membusuk, hancur lebur bersifat najis, oleh karena itu panca indera tidak dapat dipakai sebagai pedoman hidup. Demikian pula budi, pikiran, angan-angan dan kesadaran, berasal dari panca indera, tidak dapat dipakai sebagai pandangan hidup. Akal dapat menjadi gila, sedih, bingung, lupa, tidur dan sering kali tidak jujur. Akal itu pula yang siang malam mengajak kita berbuat dengki, bahkan merusak kebahagian orang lain. Dengki juga akan menimbulkal kejahatan, kesombongan yang pada akhirnya membawa manusia ke dalam kenistaan dan menodai citranya. Kalau sudah samapai sedemikian parahnya manuasia biasanya baru menyesali perbuatannya.

079. Apakah tidak tahu bahwa penampilan bentuk daging, urat, sungsum, bisa merusak dan bagaimana cara anda memperbaikinya. Biarpun bersembahyang seribu kali tiap harinya akhirnya mati juga. Meskipun badan anda, anda tutupi akhirnya kena debu juga. Tetapi jika penampilan bentuknya seperti Tuhan, apakah para wali dapat membawa pulang dagingnya, saya rasa tidak dapat. Alam semesta ini adalah baru. Tuhan tidak akan membentuk dunia ini dua kali dan juga tidak akan membuat tatanan baru.

080. mayat-mayat berkeliaran kemana-mana, ke Utara dan ke Timur, mencari makan dan sandang yang bagus dan permata serta perhiasan yang berkilauan, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah mayat-mayat belaka. Yang naik kereta, dokar atau bendi itu juga mayat, meskipun seringkali ia berwatak keji terhadap sesamanya.

081. Orang yang dihadapi oleh hamba sahayanya, duduk di kursi, kaya raya, mempunyai tanah dan rumah yang mewah, mereka sangat senang dan bangga. Apakah ia tidak tahu, bahwa semua benda yang terdapat di dunia akan musnah menjadi tanah. Meskipun demikia ia bersifat sombong lagi congkak. Oh, berbelas kasihan saya kepadanya. Ia tidak tahu akan sifat-sifat dan citra dirinya sebagai mayat. Ia merasa dirinya yang paling cukup pandai.

082. Di alam kematian ada surga dan neraka, dijumpai untung serta sial. Keadaan di dunia seperti ini menurut Syekh Siti Jenar, sesuai dengan dalil Samarakandi ”al mayit pikruhi fayajitu kabilahu” artinya Sesungguhnya orang yang mati, menemukan jiwa raga dan memperoleh pahala surga serta neraka.

083. ”Keadaan itulah yang dialami manusia sekarang” demikian pendapat Syekh Siti Jenar, yang pada akhirnya Siti Jenar siang malam berusaha untuk mensucikan budi serta menguasai ilmu luhur dengan kemuliaan jiwa.

084. Di alam kematian terdapat surga dan neraka, yakni bertemu dengan kebahagian dan kecelakaan, dipenuhi oleh hamparan keduniawian. Ini cocok dengan dalil Samarakandi analmayit pikutri, wayajidu katibahu. Sesungguhnya orang mati itu akan mendapatkan raga bangkainya, terkena pahala surga serta neraka.

085. Surga neraka tidaklah kekal dan dapat lebur, ataupun letaknya hanya dalam rasa hati masing-masing pribadi, senang puas itulah surga, adapun neraka ialah jengkel, kecewa dalam hati. Bahwa surga neraka terdapat dia akhirat. Itulah hal yang semata khayal tidak termakan akal.

086. Sesungguhnya, meurut ajaran Islam pun, surga dan neraka itu tidak kekal. Yang menganggap kekal surga neraka itu adalah kalangan awam. Sesungguhnya mereka berdua wajib rusak dan binasa. Hanya Allah Dzat yang wajib abadi, kekal, langgeng, dan azali.

087. Sesungguhnya, tempat kebahagian dan kemulian yang disebut swarga oleh orang-orang Hindu-Budha, di dalam Islam disebut dengan nama Jannah (taman), yang bermakna tempat sangat menyenangkan yang di dalamnya hanya terdapat kebahagian dan kegembiraan. Hampir mirip dengan swarga yang dikenal di dalam Syiwa-Budha, di dalam Islam dikenal ada tujuh surga besar yang disebut ’alailliyyin,al-Firdaus, al-Adn, an-Na’im, al-Khuld, al-Mawa, dan Darussalam. Di surga-surga itulah amalan orang-orang yang baik ditempatkan sesuai amal ibadahnya selam hidup di dunia.

088. Sementara itu, tidak berbeda dengan ajaran Syiwa-Budha yang meyakini adanya Alam Bawah, yaitu neraka yang bertingkat-tingkat dan jumlahnya sebanyak jenis siksaan, Islam pun mengajarkan demikian. Jika dalam ajaran Syiwa-Budha dikenal ada tujuh neraka besar yaitu, Sutala, Wtala, Talata, Mahatala, Satala, Atala, dan Patala. Maka dalam Islam juga dikenal tingkatan neraka yaitu, Jahannam, Huthama, Hawiyah, Saqar, Jahim, dal Wail.

089. Sebetulnya yang disebut awal dan akhir itu berda dalam cipta kita pribadi, seumpama jasad di dalam kehidupan ini sebelum dilengkapi dengan perabot lengkap, seperti umur 60 tahun, disitu masih disebut sebagai awal, maka disebut masyriq (timur) yang maknanya mengangkat atau awal penetapan manusia, serta genapnya hidup.

090. Yang saya sebut Maghrib (Barat) itu penghabisan, maksudnya saat penghabisan mendekati akhir, maksudnya setelah melali segala hidup di dunia. Maka, sejatinya awal itu memulai, akhir mengakhiri. Jika memang bukan adanya zaman alam dunia atau zaman akhirat, itu semua masih dalam keadaan hidup semua.

091. Untuk keadaan kematian saya sebut akhirat, hanyalah bentuk dari bergantinya keadaan saja. Adapun sesungguhnya mati itu juga kiamat. Kiamat itu perkumpulan, mati itu roh, jadi semua roh itu kalau sudah menjadi satu hanya tinggal kesempurnaannya saja.

092. Moksanya roh saya sebut mati, karena dari roh itu terwujud keberadaan Dzat semua, letaknya kesempurnaan roh itu adalah musnahnya Dzat. Akan tetapi bagi penerapan ma’rifat hanya yang waspada dan tepat yang bisa menerapkan aturannya. Disamping semua itu, sesungguhnya semuanya juga hanya akan kembali kepada asalnya masing-masing.

093. Ketahuilah, bahwa surga dan neraka itu dua wujud, terjadinya dari keadaan, wujud makhluk itu dari kejadian. Surga dan neraka sekarang sudah tampak, terbentuk oleh kejadian yang nyata.

094. Saya berikan kiasan sebagai tanda bukti adanya surga, sekarang ini sama sekali berdasarkan wujud dan kejadian di dunia. Surga yang luhur itu terletak dalam perasaan hati yang senang. Tidak kurang orang duduk dalam kereta yang bagus merasa sedih bahkan menangis tersedu-sedu, sedang seorang pedagang keliling berjalan kaki sambil memikul barang dangangannya menyanyi sepanjang jalan. Ia menyanyikan berbagai macam lagu dengan suara yang terdengar mengalun merdu, sekalipun ia memikul, menggendong, menjinjing atau menyunggi barang dagangannya pergi ke Semarang. Ia itu menemukan surganya, karena merasa senang dan bahagia. Ia tidur di rumah penginapan umum, berbantal kayu sebagai kalang kepala, dikerumuni serangga penghisap darah, tetapi ia dapat tidur nyenyak.

095. Orang disurga segala macam barang serba ada, kalau ingin bepergian serba enak, karena kereta bendi tersedia untuk mondar-mandir kemana saja. Tetapi apabila nerakanya datang, menangislah ia bersama istri atau suaminya dan anak-anaknya.

096. Manusia yang sejati itu ialah yang mempunyai hak dan kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa, serta mandiri diri pribadi. Sebagai hamba ia menjadi sukma, sedang Hyang Sukma menjadi nyawa. Hilangnya nyawa bersatu padu dengan hampa dan kehampaan ini meliputi alam semesta.

097. Adanya Allah karena dzikir, sebab dengan berdzikir orang menjadi tidak tahu akan adanya Dzat dan sifat-sifatnya. Nama untuk menyebut Hyang Manon, yaitu Yang Maha Tahu, menyatukan diri hingga lenyap dan terasa dalam pribadi. Ya dia ya saya. Maka dalam hati timbul gagagasan, bahwa ia yang berdzikir menjadi Dzat yang mulia. Dalam alam kelanggengan yang masih di dunia ini, dimanapun sama saja, hanya manusia yang ada. Allah yang dirasakan adanya waktu orang berdzikir, tidak ada, jadi gagasan yang palsu, sebab pada hakikatnya adanya Allah yang demikian itu hanya karena nama saja.

098. Manusia yang melebihi sesamanya, memiliki dua puluh sifat, sehingga dalam hal ini antara agama Hindu-Budha Jawa dan Islam sudah campur. Di samping itu roh dan nama sudah bersatu. Jadi tiada kesukaran lagi mengerti akan hal ini dan semua sangat mudah dipahami.

099. Manusia hidup dalam alam dunia ini hanya mengadapai dua masalah yang saling berpasangan, yaitu baik buruk berpasangan dengan kamu, hidup berjodoh dengan mati, Tuhan berhadapan dengan hambanya.

100. Orang hidup tiada mersakan ajal, orang berbuat baik tiada merasakan berbuat buruk dan jiwa luhur tiada bertempat tinggal. Demikianlah pengetahuan yang bijaksana, yang meliputi cakrawala kehidupan, yang tiada berusaha mencari kemuliaan kematian, hidup terserah kehendak masing-masing.

101. Keadaan hidup itu berupa bumi, angkasa, samudra dan gunung seisinya, semua yang tumbuh di dunia, udara dan angin yang tersebar di mana-mana, matahari dan bulan menyusup di langit dan keberadaan manusia sebagai yang terutama.

102. Allah bukan johor manik, yaitu ratna mutu manikam, bukan jenazah dan rahasia yang gaib. Syahadat itu kepalsuan.

103. akhirat di dunia ini tempatnya. Hidup dan matipun hanya didunia ini.

104. Bayi itu berasal dari desakan. Setelah menjadi tua menuruti kawan. Karena terbiasa waktu kanak-kanak berkumpul dengan anak, setelah tua berkumpul dengan orang tua. Berbincang-bincanglah mereka tentang nama sunyi hampa, saling bohong membohongi, meskipun sifat-sifat dan wujud mereka tidak diketahui.

105. Takdir itu tiada kenal mundur, sebab semuanya itu ada dalam kekuasaan Yang Murba Wasesa yang menguasai segala kejadian.

106. Orang mati tidak akan merasakan sakit, yang merasakan sakit itu hidup yang masih mandiri dalam raga. Apabila jiwa saya telah melakukan tugasnya, maka dia akan kembali ke alam aning anung, alam yang tentram bahagia, aman damai dan abadi. Oleh karena itu saya tidak takut akan bahaya apapun.

107. Menurut pendapat saya. Yang disebut ilmu itu ialah segala sesuatu yang tidak kelihatan oleh mata.

108. Mana ada Hyang Maha Suci? Baik di dunia maupun di akhirat sunyi. Yang ada saya pribadi. Sesungguhnya besok saya hidup seorang diri tanpa kawan yang menemani. Disitulah Dzatullah mesra bersatu menjadi saya.

109. Karena saya di dunia ini mati, luar dlam saya sekarang ini, yang di dalam hidupku besok, yang di luar kematianku sekarang.

110. Orang yang ingin pulang ke alam kehidupan tidak sukar, lebih-lebih bagi murid Siti Jenar, sebab ia sudah paham dengan mengusai sebelumnya. Di sini dia tahu rasanya di sana, di sana dia tahu rasanya di sini.

111. Tiada bimbang akan manunggalnya sukma, sukma dalam kehingan, tersimpan dati sanubari, terbukalah tirai, tak lain antara sadar dan tidur, ibarat kaluar dari mimpi, menyusupi rasa jati.

112. Manusia tidak boleh memiliki daya atau keinginan yang buruk dan jelek.

113. Manusia tidak boleh berbohong.

114. Manusia tidak boleh mengeluarkan suara yang jorok, buruk, saru, tidak enak didengar, dan menyakiti orang lain.

115. Manusia tidak boleh memakan daging (hewan darat, udara ataupun air).

116. Manusia tidak boleh memakan nasi kecuali yang terbuat dari bahan jagung.

117. Manusia tidak boleh mengkhianati terhadap sesama manusia.

118. manusia tidak boleh meminum air yang tidak mengalir.

119. Manusia tidak boleh membuat dengki dan iri hari.

120. Manusia tidak boleh membuat fitnah.

121. Manusia tidak boleh membunuh seluruh isi jagad.

122. manusia tidak boleh memakan ikan atau daging dari hewan yang rusuh, tidak patut, tidak bersisik, atau tidak berbulu.

123. Bila jiwa badan lenyap, orang menemukan kehidupan dalam sukma yang sungguh nyata dan tanpa bandingan. Ia dapat diumpamakan dengan isinya buah kamumu. Pramana menampilkannya manunggal dengan asalnya dan dilahirkan olehnya.

124. tetapi yang kau lihat, yang nampaknya sebagai sebuah boneka penuh mutiara bercahaya indah, yang memancarkan sinar-sinar bernyala-nyala, itu dinamakan pramana. Pramana itu kehidupan badan. Ia manunggal dengan badan, tetapi tidak ambail bagian dalam suka dan dukanya. Ia berada di dalam badan.

125. Tanpa turut tidur dan makan tanpa menderita kesakitan atau kelaparan. Bila ia terpisah dari badan, maka badan ikut tertinggal tanpa daya, lemah. Pramana itulah yang mampu mengemban rasa, karena ia dihidupi oleh sukma. Kepadanya diberi anugrah mengemban kehidupan yang dipandang sebagai rahasia rasa nya Dzat.

126. Penggosokan terjadi karena digerakkan oleh agin. Dari kayu yang menjadi panas muncullah asap, kemudian api. Api maupun asap keluar dari kayu. Perhatikanlah saat permulaan segala sesuatu, segala yang dapat diraba dengan panca indera, keluar dari yang tidak kelihatan tersembunya…..

127. Ada orang yang menyepi dipantai. Mereka melakukan konsentrasi di tepi laut. Buka dua hal yang mereka pikirkan. Hanya Pencipta semesta alam yang menjdai pusat perhatiannya. Karena kecewa belum dapat berjumpa dengan-Nya, maka mereka lupa makan dan tidur.

128. Badan jasmani disebut cermin lahir, karena merupakan cermin jauh dari apa yang dicari dalam mencerminkan wajah dia yan ber-paes. Cermin batin jauh lebih dekat.

129. Siang malam terus menerus mereka lakukan shalat. Dengan tiada hentinya terdengarlah pujian dan dzikir mereka. Dan kadang mereka mencari tempat lain dan melakukan konsentrasi di kesunyian hutan. Luar biasalah usaha mereka, hanya Penciptalahyang menjadi pusat pandangannya.

130. Badan cacat kita cela, keutamaan kerendahan hati kita puji, tetapi keadaan kita ialah digerakkan dan didorong olek sukma. Tetapi sukma tidak tampak, yang nampak hanya adan.

131. Cermin batin itu bukanlah cermin yang dipakai orang-orang biasa. Cermin ini sangat istemewa, karena mendekati kenyataan. Bila kau mengetahui badan yang sejati itulah yang dinamakan kematian terpilih.

132. Bila engkau melihat badanmu, Aku turut dilihat … Bila kau tidak memandang dirimu begitu, kau sungguh tersesat.

133. Sukma tidak jauh dari pribadi. Ia tinggal di tempat itu jua. Ia jauh kalau dipandang jauh, tetapi dekat kalau dianggap dekat. Ia tidak kelihatan, karean antara Dia dan manusia terdapat kekuadaan-Nya yang meresapi segala-galanya.

134. Hyang Sukma Purba menyembunyikan Diri terhadap peglihatan, sehingga ia lenyap sama sekali dan tak dapat dilihat. Kontemplasi terhadap Dia yang benar lenyap dan berhenti. Jalan untuk menemukan-Nya dilacak kembali dari puncak gunung.

135. Tetapi Hyang Sukma sendiri tidak dapat dilihat. Cepat orang turun dari gunung dan dengan seksama orang melihat ke kiri ke kanan. Namun Dia tidak ditemukan, hati orang itu berlalu penuh duka cita dan kerinduan.

136. Hendaklah waspada terhadap penghayatan roroning atunggil agar tiada ragu terhadap bersatunya sukma, pengahayatan ini terbuka di dalam penyepian, tersimpan di dalam kalbu. Adapun proses terungkapnya tabir penutup alam gaib, laksana terlintasnya dlam kantuk bagi orang yang sedang mengantuk. Penghayatan gaib itu datang laksana lintasan mimpi. Sesungguhnya orang yang telah menghayati semacam itu berarti telah menerima anugrah Tuhan. Kembali ke alam sunyi. Tiada menghiraukan kesenangan duniawi. Yang Maha Kuasa telah mencakup pada dirinya. Dia telah kembali ke asal mulanya…..

137. Mati raga orang-orang ulama yang mengundurkan diri di dalam kesunyian hutan ialah hanya memperhatikan yang satu itu tanpa membiarkan pandangan mereka menyinpang. Mereka tidak menghiraukan kesukaran tempat tinggal mereka hanya Dialah yang melindungi badan hidup mereka yang diperlihatkan. Tak ada sesuatu yang lain yang mereka pandang, hanya Sang Penciptalah yang mereka perhatikan.

138. Yang menciptakan mengemudi dunia adalah tanpa rupa atau suara. Kalbu manusia yang dipandang sebagai wisma-Nya. Carilah Dia dengan sungguh-sungguh, jangan sampai pandanganmu terbelah menjadi dua. Peliharalah baik-baik iman kepercayaanmu dan tolaklah hawa nafsumu.

139. Bila kau masih menyembah dan memuji Tuhan dengan cara biasa, kau baru memiliki pengetahuan yang kurang sempurna. Jangan terseyum seolah-olah kau sudah mengerti, bila kau belum mengetahui ilmu sejati. Itu semua hanya berupa tutur kata. Adapun kebenaran sejati ialah meninggalkan sembah dan pujian yang diungkapkan dengan kata-kata.

140. Sembah dan puji sempurna ialah tidak memandang lagi adanya Tuhan, serta mengenai adanya sendiri tidak lagi dipandang. Papan tulis dan tulisan sudah lebur, kualitas tak ada lagi. Adamu tak dapat diubah. Lalu apa yang masih mau dipandang. Tiadak ada lagi sesuatu. Maklumilah.

redroseandaheart
————————————–
Alang Alang Kumitir.
http://alangalangkumitir.wordpress.com/2009/04/07/ajaran-dan-pemikiran-syekh-siti-jenar/


INI ADALAH SYAHADAT SYEH SITI JENAR

Aku bersaksi di hadapan Dzat-Ku sendiri
Sesungguhnya tiada Tuhan selain Aku
Aku bersaksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku
Sesungguhnya yang di sebut Allah itu badan-Ku
Rasul itu rasa-Ku
Muhammad itu cahaya-Ku
Akulah yang hidup tidak terkena kematian
Akulah yang kekal tanpa kena perubahan di segala keadaan
Akulah yang selalu mengawasi dan tiada sesuatu pun yang luput dari pengawasan-Ku
Akulah yang mahakuasa, yang bijaksana, tiada kekurangan dalam pengertian
Sempurna terang-benderang
Tidak terasa apa-apa
Tidak kelihatan apa-apa
Hanya Aku yang meliputi seluruh alam dan kodrat-Ku


Sumber ; http://danalingga.wordpress.com/2007/11/09/syahadat-jenar/