Sabtu, 29 Agustus 2009

CINTA UNTUK ANAK NEGERI


(Ratapan Pilu Anak Desa)

Ketika kusibak tabir kehidupan di depan wajah, tepana aku mantap dirimu yang terduduk lesu, di suduk duka kehidupan hampa. Harapan yang kau ukirkan dulu, sudah bukan milik mu,terampas kuat tangan serakah. Kerbau dan sapi yang kau jaga hanya sekedar pengisi hari yang tak berarti, sebab kau tak mampu memilikinya semua itu adalah harta mereka yang hidup belimpa harta. Pujian tulus yang aku sampaikan, betapa indah hamparan sawah kuning emas kilau kemilau jaminan hidup anak negeri, lantas kau bilang itu bukan milikmu lagi, dengan wajah kuyu engkau berkata sudah terjual untuk putra yang membeli ilmu dibangku sekolah. Kulihat dilain sudut ruang duka, lesuh pemuda tak mendapat kerja karena ijazah tiada berguna yang berguna hanyalah rupiah. Saat daku beranjak pulang lirih terdengar suara keluhan, ada yang sakit tiada obat. Rela bepulang karena sakit harga obat laksana emas. Wahai Engkau sang Maha Kasih luka anak negeri menyanyat hati.
Wahai engkau penulis takdir mohon dengar niat dihati . Inginnya hidupku laksana lebah mengambil yang baik memberi yang terbaik, kerja sama mengerti tugas dan fungsinya, menjadi sahabat bagi yang baik, menjadi musuh bagi pengganggu, kerja ikhlas sekuat tenaga, berjuang rela berpulang sebelum menang, hidup bersama saling berbagi, hidup indah tiada sedih.
Jika tanganku mampu menggenggam setetes air, pasti kupersembahkan sebuah sungai untuk mu yang saat ini kehausan. Bila desah ku adalah angin pasti kuhembuskan semilir lembut untuk mu yang saat ini sedang kegalauan. Bila mataku adalah cahaya maka untuk mu ku bersinar terangi engkau dalam kegelapan. Bila tetes darahku butiran emas maka kan kutebar bibitnya di hamparan lahan untuk kau petik buahnya.
Aku kan tetap menjadi ombak, tak kan lelah aku belari mengejar pantai, aku tak peduli badai atau teriknya mentari, ku akan belari mengejar indah dikau di tepi pantai yang menunggu aku di dalam sunyi, aku tahu engkau hampir beku karena tak ada tangan bijaksana membelai jiwamu, aku akan datang untuk mu saudara jiwaku .
Aku tak lelah belajar bernyanyi walau ku tahu suaraku sumbang, aku tak lelah belajar menari walau kutahu gerakku kaku, aku tak lelah menulis puisi walau ku tahu kalimatku hampa, aku tak lelah belajar melukis walau ku tahu warnanya buram, aku tak akan lelah sampai engkau menyadari aku la yang terbaik untukmu.
Sebuah batu permata yang indah di bangun dengan kepedihan jiwa sang batu biasa yang rela dibakar membara dapur bumi dan ikhlas pedih di asa oleh tangan pengukirnya hingga menjadi sangat indah dan berharga, ku yakinkan diri aku pasti bisa, menjadi permata indah sebagai hiasan penambah indah taman harapmu.
Saudaraku ! sang burung membutuhkan sarang, laba-laba membutuhkan jaring, ikan membutuhkan air, sedang aku membutuhkan seorang sahabat yang bisa menjadi teman dalam berjuang, tempat aku memberikan kasih, kawan berbagi dikalah bahagia, teman sejati disaat sedih, sahabat akan kujadikan engkau tujuanku mengabdikan diri, membalut luka anak negeri. Saudaraku! beri aku cinta agar aku kuat dan bisa menggengam dunia yg akan ku persembahkan untukmu.
Aku tak lelah apa lagi berhenti, akan aku rubah tunggu menjadi bertemu, jalan menjadi tujuan, pinta menjadi beri, harap menjadi nyata, mimpi menjadi bukti, tanya menjadi jawab, tolak menjadi pinta, benci menjadi cinta, dendam menjadi rindu, pisah menjadi jumpa, jauh menjadi dekat, batuan menjadi hiasan. Engkau tahu suara hatiku menembus relung jiwa mu, saudaraku kembalilah kepada dirimu dengarlah bisik tulus kata hatimu, demi Sang Penggenggam jiwa aku berjanji tak ada khianat dihati. Akan kubentang di hadapanmu JALAN BARU MENUJU SEJAHTERA.
Kebijaksanaan datang dari pengalaman, pengalaman terkadang datang dari kesalahan dan kebodohan, maka janganlah takut melakukan kesalahan yang penting bagaimana memperbaiki kesalahan dan juga jangan takut dengan kebodohan sebab kebodohan selalu bisa di usir dengan pelajaran. Kesalahan masa lalu bukan lagi suatu kebodohan namun sudah berganti menjadi pengalaman guru terbaik untuk berbenah.
Wahai anak negeri ! aku akan berlayar ditengah badai dan gelombang samudera perjuang untuk menjemput mimpi-mimpi mu yang terobang-ambing di sana, akan ku genggam mutiara terindah untuk perhiasan masa depan mu, akan ku tampung air kesejukan untuk menentramkan jiwamu yang resah, Bumi Sekundang dengar jiwaku, cinta ini tiada batas.
Sahabat bila kita tidak punya kompas dan peta dalam perjalan menggapai cita mengharap sejahtera , sedangkan kita harus tetap melangkah, hanya satu yg kita butuh yaitu KEYAKINAN bahwa kita akan menemukan jalan keluar dari segala kesulitan yang kita hadapi. Tak ada masalah tanpa solusi. Bila kita bergerak bersama, berjuang bersama saling membahu, yakin jalan akan terbentang, sengsara akan berganti menjadi sejahtera. Namun bagi jiwa terbelenggu ragu di persimpangan jalan yang membimbangkan ,maka kita cuma perlu KEARIFAN agar tidak menempuh jalan penyesalan, aku disini menunggumu, cintaku dalam tak berdasar.
Sahabat Salah dan benar adalah dua hal yang selalu berdampingan, sudah menjadi adat biasa bila ada yang bersikap salah, dia benci setengah mati, bagi yang benar disanjung dipuji. Bila begitu adat caranya , pasti kita akan sering prustasi dengan kecewa di dalam dada. Mari kita bersikap bijak bagi yang salah kita maklumi berikan maaf tulus dihati, namun bila kita berbuat salah segera berbenah diri meminta maaf. Kalau ini cara bersikap yakin hidup terasa indah, kasih bersama hidup berbagi.
Sungguh banyak caci dan hinaan namun itu jadikan pupuk . Takkan ku biarkan mental ini menjadi rapuh, perasaan yakin menjadi pesimis, semangat yang kuat menjadi kendor, keyakinan terang menjadi kabur. Dengan tegas ku usir semua sikap negatif yang melemahkan jihad. Perjuangan ini adalah tugas sebagai khalifah di muka bumi. Menjemput takdir menjadi pemimpin, merubah nasib anak negeri.
Sahabat! mana mungkin akan merdeka bila yang dijadikan tujuan adalah kemerdekaan, bila ingin merdeka jauhkan diri dari keinginan untuk merdeka, hiduplah tanpa beban yang membelenggu jiwa, tujuan diri hanya mengabdi, jangan takut untuk memulai dan jangan bersedih bila gagal. Jihad yang suci hanya harapkan ridho Sang Maha segala Maha.
Ibu pertiwi lagi berduka, harapkan putra terbaik menjadi tumpuan. Orang baik akan di bimbing Tuhan sedangkan yang jahat di bimbing setan . Wahai kawan sadarilah, hanya kitalah yang menempatkan nilai baik atau buruk untuk diri kita sendiri, kebaikan akan menjadi pemicu untuk kita mencapai tujuan, sedangkan keburukan akan menuntun kita kejurang kehancuran.
Tiadalah mungkin air itu hanyut ke hulu, begitupun masa lalu tidak mungkin bisa di perbaiki, tiadalah guna meratapinya hanyalah kesia-siaan belaka, namun karena masa depan bisa kita perbaiki maka tataplah masa depan itu dengan semangat dan fikiran yang jernih serta usaha yang tak kenal putus asa.
Jujur aku tak mampu berjalan sendiri, Hingga tanya di dalam hati, mampukah aku menerangi jalan panjang yang membentang di depanku dengan kilau cahaya api jiwa yang hampir padam, jujur aku ragu, rembulan berilah terang walau hanya kilau temaram, inginnya aku tetap menganyunkan langkah diujung semangat yang terluka, namun aku masih punya alasan untuk bertahan, bukankah disana engkau dalam kebimbangan yang nyata, ku dengar bisik lirih di sudut jiwamu ada namaku berdesa samar disana, namun kenapa engkau lari dari hati bukankah itu kata yang terindah, saat kau berkata tidak! lukamu akan mengangah, kawan ketahuilah bila hati pedih terluka saat kita melawan katanya, maka itulah sesungguhnya kejujuran yang terjujur bahwa hati mu sudah menegormu engkau berada dalam jalur yang salah.
Dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, setiap kegelapan ada terang berderang. Yakinlah pertolongan akan datang kepada orang yang tak pernah berputus asa secepat kilat. Kobaran api tidak mampu membakar Ibrahim, lautan luas tak mampu menenggelamkan Musa karena Allah bersama orang dalam kesulitan. Amun memang keselikur ndiak ke mandak di dua puluah, amu ke jadi jaguak ndiak kemati disambar elang, patian idup niniak puyang “JANJI NUNGGU KATAU BETARUA” (penulis adalah Alumi FE UNIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar