Rabu, 12 Oktober 2011
AKU DAN DIRIKU
Oleh : Gusnan Mulyadi
Aku yakinlah bahwa selalu saja DIRIKU selalu lebih besar dari masalahku dan, DIRIKU selalu saja lebih tinggi dari permasalahan yang merendahkan atau orang yang menghinakan untuk merendahkanku, DIRIKU selalu saja lebih mulia dari orang yang memfitnahku untuk menjatuhkanku, tapi aku yakin akan bertambahlah kehebatan DIRIKU dengan sabar dan kerendahan jiwaku dalam ikhlas menerima kehendak Tuhan atas hidupku.
Aku selalu lebih senang dan bangga saat orang lain mengkeritik atau bahkan mencaciku, karena terkadang pujian yang mereka berikan hanya tipu daya untuk menjerumuskanku dalam kesombongan dan keangkuhan yang sesungguhnya adalah jurang kenistaan yang sangat dalam, *Yaa Rabb pertajamlah mata bhatinku*.
Tak akan aku biarkan diriku larut dalam gundah dan kegelisahan hanya karena prasangka yang belum tentu benar adanya, lebih baik aku mengukir senyum terindah dengan selalu berbaik sangkah , bila orang orang mempergunjingkanku, aku sadar sesungguhnya mereka sedang mengagumiku dengan cara berbeda karena mereka tidak bisa melebihi kemulianku selain dengan cara irih dan dengki, dan Tuhanlah yang akan menutup mulut mereka.
Terkadang aku tidak bisa menyadari betapa kemulian, peluang dan orang yang mengasihiku ada di sekiling atau di hadapanku, karena congkak dan rasa tidak bersykurku selalu cenderung melihat yang jauh dan terlalu rumit sementara yang sederhana dan ada di sekilingku terabaikan, aku selalu saja menggambar kesempurnaan dengan kuas fikiran di kanvas khayalan, sementara aku tidak pernah mau menyadari bahwa kesempurnaan itu melekat erat pada diriku, yaa padaku dan aku sangat sempurna dengan segenap keindahan *Harap burung terbang tinggi punai di tangan dilepaskan*
Memang terkadang jiwaku GALAU !!! Tapi sesungguhnya aku butuh rasa galau sebab galau itu laksana gurun tandus jiwa yg hampa kering hampa tiada air, di tengah gurun KEGALAUAN aku akan merasakan bagai mana berharganya air kesejukan bernama CINTA dan IMAN, semakin jauh perjalananku di gurun KEGALAUAN semakin rindu aku akan Sang MAHA KASIH dan semakin dalam cinta terpaut padaMU Tuhan, semakin haus aku berjalan di Gurun yang tandus maka semakin butuh aku air KEIMANAN, aku sadari bahwa setiap jiwa menelusuri gurun yang tandus selalu saja untuk memuliakan dan meninggikan diri dan akan membangun jiwa yang semakin kokoh.
Yaa aku sangat paham bahwa semua yg hidup akan mati, namun aku juga paham tidak sedikit orang yang hidup benar-benar hidup dan merasakan kehidupan, ketakutan akan kehidupan masa depan adalah setengah kematian dalam hidup dan hidup yang diliputi ketakutan sesungguh sudah tak hidup sebelum kematian, oleh karena itu aku tidak akan pernah mau mengubur diriku sendiri sebelum mati dengan ketakutan akan masa depan yang belum tentu akan terjadi.
Hidup laksana perjalanan panjang, tekadang bukit hijau terhampar indah terkadangpun gurun tandus terbentang luas, smua itu utk meninggikan. Yaa .. hanya ada dua cara untuk menghadapi masa depan. Yang pertama menghadapinya dengan ketakutan dan disana hanya akan nampak barisan hambatan, rintangan masalah yang siap menghancurkan kita langkah dan harapanku. Yang Kedua menghadapinya dengan segenap keyakinan diri dan yang akan kelihatan disana sangat banyak jalan keluar dan peluang-peluang bahkan setiap permasalahan selalu saja menyertakan kunci pembuka pintu keluarnya. Jadi aku akan selalu memilih cara yang kedua, bermimpi, yakin, semangat, jalani dan tak akan pernah aku berkeluhkesah.
Kekuatan yg paling besar dari seorang manusia adalah PERASAAN bahkan jauh mengalahkan FIKIRAN, Yaa karena PERASAAN itu hanya berasal dari TUHAN, maka bila aku didorong oleh RASA halus yg sangat kuat dari relung hati yang terdalam aku akan IKUTILAH DIA sebab DIA akan membimbingku menuju BAHAGIA, Akupun pasrah dengan RASA itu. Semakin jauh aku merasakan padang GURUN ini maka rasa cintaku semakin dalam, rasa rinduku tiada henti, AKU CINTA PADAMU TUHAN, AKU RINDU PADAMU YAA RABB.
Manusia bisa mengubah hidup dengan mengubah fikiran dan perasan, maka aku akn selalu merubah rasa kecewa dengan lapang dada, rasa malas dengan semangat, rasa takut dengan berani, dikhianati dengan rasa ikhlas, tapi tidaklah gampang bagi ku mengubah rasa benci menjadi cinta atau dari cinta menjadi benci, untuk itu biar waktu yang merubahnya. Sebab aku menyadari bahwa *Tubuh bisa menyembuhkan sendiri luka di raga dan waktu akan menyembuhkan luka di jiwa* aku yakin itu.
Kebijaksanaan datang dari pengalaman, pengalaman terkadang datang dari kesalahan dan kebodohan, maka janganlah takut kalau melakukan kesalahan yg penting bagaimana memperbaiki kesalahan dan juga jangan takut dengan kebodohan sebab kebodohan selalu bisa di usir dengan pelajaran, dan akupun sadar aku bukanlah seorang terpelajar hanya seorang PEMBEJAR.
Ada penyebab ada akibat itulah kehidupan, setiap kegagalan atau keberhasilan hari ini adalah akibat dari penyebab yang dilakukan di masa lalu, aku akan jadikan hidupku hari ini sebagai penyebab yang terindah di hari depan, Menjadi penyebab berarti aku harus berperan aktif merubah nasib, menjadi akibat berarti aku hanya bermalas diri pasrahkan hidup di gilas zaman, oohhh tidak!!! … aku harus menjadi penyebab.
DIAM ADALAH EMAS tapi terkadangpun bicara adalah BERLIAN, maka saat itu aku akan bicara walau dengan bicara aku tahu akan mendapat musuh, karena belumlah benar kata-kataku sampai saat ada orang tidak senang mendengarkan apa yang aku bicarakan, mereka itu yaitu orang yang tidak suka saat aku berkata untuk kebaikannya dan dia sedang nyaman dalam buaian iblis kejahatan dan kesalahannya.
Memang terkadang mungkin komunikasi tidak bisa menjadi PEMBAIK hubungan antara manusia bila seseorang di antara kita hanya minta di dengar tanpa mau mendengar, hanya mau dimengerti tanpa mau mengerti, hanya mau menang sendiri yang belum tentu benar, mungkin itulah saatnya "DIAM ADALAH EMAS" dan aku akan DIAM.
Nasib bisa berubah, hujan bisa datang di musim panas, hati yang mati bisa berganti bersemih, cinta yang patah bisa tumbuh segera, tangis bisa saja berganti tawa & duka pasti di usir bahagia, ikuti saja waktu pasti membawa semua harapan dan doaku.
Laksana seorang pendaki gunung yang senantiasa penuh semangat menujuh puncak walau onak & duri , cadas & terjal menghalangiku tidak peduli kadang perjuanganku bertaruh nyawa, aku akan tetap fokus pada tujuanku yaitu puncak, namun dalam jiwa tetap ku tanam Ikhlas menerima segala hasilnya, baik itu indah atau cuma derita...tiada akan berkeluh kesah, harapan hanya Ridho Allah. Bila ku berada di persimpangan maka keyakinanlah yang dibutuhkan menjadi pembimbing kaki melangkah...
Aku akan selalu mencoba menjadi YANG TERBAIK dan PEMBAIK, jika tanganku mampu menggenggam setetes air pasti kupersembahkan sebuah sungai untuk mu yang saat ini kehausan, Bila desah ku adalah angin pasti kuhembuskan semilir lembut untuk mu yg saat ini sedang kegalauan, Bila mataku adalah cahaya maka untuk mu ku bersinar terangi engkau dalam kegelapan, Bila tetes darahku butiran emas maka kan kutebar bibitnya di hamparan lahan utk kau petik buahnya, begitulah tekadku untuk orang-orang yang kucinta ...
Dan aku adalah matahari...sinarnya akan terangi jiwa-jiwa yg mencari jalan di lorong kegelapan, menerbar energy keseluruh pelosok negeri untuk menghidupkan semangat mereka yang mati, menjadi selimut hangat bagi insan kendinginan oleh kesepian jiwa yang gersang tak tersiram indahnya iman, mengusir gelap bagi mereka yang ketakutan akan ketidak pastian masa depan..
Bahagia datang dari dalam bukan hadir dari luar , maka tidak jaminan kebahagian akan menyertai seiring pencapaian kekuasaan, harta dan wanita serta pria, sebab bahagia itu bagai mana kita mencukupkan diri kita dengan apa yang ada bukan dengan menumpuk kekayaan dan meraih kekuasaan.
Semua akan terasa berat bila dengan menggerutu dan akan terasa sangat ringat bila dengan ikhlas bahwa tak akan jatuh selehai daun tanpa izinNYA.
Terkadang Emosi dan Kemarahan membuat ku terdorong untuk melakukan kejahatan sebagai pembalasan, namun Hati Nurani jauh lebih indah dari hanya sekedar dendam, lebih indah memaafkan dan juga lebih terasa damai di jiwa hidup lepas dari rasa dendam *Berdamai Dengan Jiwa*
Aku tidak akan pernah mau terpengaruh apabila ada seorang sahabat menyampaikan keburukan seseorang kepada ku, atau menghasut ku dengan seorang lainnya, karena akau tahu suatu saat dia juga akan mempergunjingkan ku dengan orang lain juga seperti yang dia lakukan mempergunjingkan orang lain pada ku.
"EMANG GUE PIKIRIN" adalah kalanya kata2 ini harus ku pakai dalam kehidupan sehari-hari, sebab terlalu banyak kicauwan mulut orang lain yang sangat tidak perlu kita dengarkan, Tuhan menciptakan mulut untuk bicara, nah biarkan saja mreka bicara dan bergunjingku sampai Tuhan menutup mulut mereka, aku rasa cukuplah aku fokus melakukan yang terbaik menurutku, sementara mereka tidak akan bisa membagi bahagia mereka untuk ku, jadi aku harus membahagiakan diriku sendiri, karena hanya akulah yang bisa membahagiakan diriku sendiri.
Sesungguhnya aku menyadari bahwa aku tidak akan bisa mengajari orang lain, yang ada, aku hanya bisa membantu mereka untuk menemukan itu dalam diri mereka sendiri.
Ada satu hal yang terkadang tidak kusadari saat aku sendirian, yaitu aku bisa memulai suatu hal sesegra aku mau, sebab kalau aku bersama orang lain, terkadang aku harus menunggu orang lain siap baru bisa memulai, jadi *Sendirian aku tak akan takut* .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar