Rabu, 31 Desember 2008

SURAT BUAT GURUKU


Kepada yang terhormat saudaraku tercinta Para Guru di Bengkulu Selatan

Assalammualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah Rabb yang Maha Mengetahui dan Maha Pemberi Pentujuk Dia-lah tempat kita memohon ampunan dan meminta petunjuk, bagi orang yang diberinya petunjuk maka tidak ada satupun yang akan menyesatkannya dan bagi meraka yang disesatkannya tidak ada satupun yang bisa menjadi petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Hamba sekaligus RasulNya. Semoga kesejahteraan dan kemulian selalu terlimpah kepada beliau sang pemberi safaat yang telah memberi cahaya kepada jiwa-jiwa yang mencintai Allah dan KekasihNya Muhammad SAW.

Saudaraku tercinta dengan sepenuh hati dan dari kalbu yang paling dalam, do’a ikhlasku “Semoga cahaya Illahi Rabbi dan Muhammad selalu menyinar jiwamu dan jiwaku sehingga jiwa-jiwa kita selalu dalam sejuk dan tenang dan sehingga kita bisa menjadi insan yang bisa mencintai dengan tulus kekasih kita, anak-anak kita, orang tua kita, saudara-saudara kita. Semoga kita bisa meneruskan jihad melawan kebodohan dan kemiskinan ini dengan penuh kesabaran untuk mencari ridho Allah semata”.

Saudaraku maafkan aku karena ragaku belum bisa menemuimu untuk berbagi rasa, namun saat ini jiwaku sedang menemui hatimu, aku berharap terbukalah keikhlasan dihatimu untuk mendengar rintihan jiwaku. Pada saat ini aku merasakan bahwa aku ada disisimu dan engkau mendengarkan keluh dan kesahku. Saudaraku sebagai khalifah kita adalah wakil dari Yang Maha Wakil, sebagai wakil dari yang Maha mengetahui dan Maha Memberi Pentunjuk yaitu Allah Zat yang memiliki segala ilmu, maka kita tidak bisa berpangku tangan berdiam diri, kita mempunyai tugas mulia di antaranya adalah jihad di jalan Allah. Saudaraku jihad yang paling mulia saat ini adalah memerangi kemungkaran, kebodohan dan kemiskinan.

Saudaraku kalau kita mau melihat jauh lebih dalam sesungguhnya bathin kita merintih sedih melihat kondisi pendidikan kita saat ini, menurut hasil survey The Political & Economic Risk Country (PERC) tahun 2001 dinyatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia berada diurutan ke-12 dari 12 negara di Asia yang diteliti. Dari penelitian The International Educational Achievement (IEA) tahun 2000 diketahui bahwa kemampuan membaca siswa SD di Indonesia berada di urutan ke 38 dari 39 negara (terendah diantara negara-negara ASEAN). (Deny riana, Republika, 24 Jan 03) Kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999).

Saudaraku sementara kita semua tahu bahwa sesunggunya pendidikan kita mempunyai cita-cita yang sangat mulia sebagai mana UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 4 ayat 1 yang berbunyi, “Pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.” Lho kalau begitu pertanyaannya “kenapa kapal pendidikan kita tidak mampu mengantarkan penumpangnya menuju dermaga cita-cita yang mulia itu ?”. Saudaraku banyak kenyataan yang membuat hati kita miris melihat carut-marut dunia pendidikan kita saat ini, sehingga kita merasa lelah dan capek yang teramat sangat, kita selalu bergelut dengan benang pendidikan yang kusut sehingga kita sendiri bingung mencari dimana pangkal permasalahannya. Secara nasional kita sudah terbelenggu dengan dikotomi pendidikan sebagai mana tertuang dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab VI tentang jalur, jenjang dan jenis pendidikan bagian kesatu (umum) pasal 15 yang berbunyi : Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, keagaman, dan khusus . Dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum dan keterampilan hidup (life skill). Sistem pendidikan dikotomis semacam ini terbukti telah gagal melahirkan manusia salih yang berkepribadian Islami sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan melalui penguasaan sains dan teknologi.

Saudaraku Allah telah memberitahu kita pentingnya orang yang berilmu untuk menjadi pemimpin. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. Q.S Al-Baqarah (2) : 247.

Saudaraku! aku dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga pendidik seorang guru yang nasib ekonominya sangat memprihatinkan, namun aku selalu ingat orang tuaku yang pagi-pagi pergi kesekolah dengan berjalan kaki dari rumah menuju jalan utama untuk naik kendaran umum tidak peduli hujan atau panas. Beliau bertahun-tahun naik kendaraan umum karena jangankan beli mobil untuk bayar kredit sepeda motor saja tidak sanggup sebab penghasilan jauh dari cukup, sedangkan saya dan adik-adik membutuhkan uang sekolah, namun dengan berbekalkan tekad yang kuat saya jalani masa kuliah di Universitas Bengkulu sambil menjadi buruh bengkel dinamo dan radiator. Saya tahu persis, tekad baja, niat tulus dengan segenap keikhlasan yang dilandasi kejujuran dan kecintaan terhadap profesi, seorang guru tidak pernah mengeluh dalam melaksanakan jihad memberantas kebodohan di negeri ini, saya tahu persis karena saya anak seorang guru. Makanya saya sangat sedih dan menjerit tangis didasar hati saat hinaan, fitnah, cacian yang dialamatkan kepada guru karena gagalnya pendidikan dinegeri ini. Mereka berkata “Pendidikan ini hancur dan gagal karena kesalahan guru”. Astafirullah..!!! Apakah mereka tidak sadar kalau sekarang meraka bisa bilang paling pintar, paling kaya, paling hebat, sangat gagah dengan kekuasaanya adalah berkat pendidikan yang diberikan seorang guru yang mereka injak dan mereka hina serta mereka fitnah. Saudaraku tercinta ! Semoga Allah memberikan kesabaran kepada kita semua Aminn.



Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. Q.S.Al-Anfaal (8) : 047.

Saudaraku tercinta! ketahuilah bahwa kegagalan pendidikan ini bukanlah merupakan kesalahan guru semata namun seperti saya uraikan tadi kesalahan paling mendasar. Pertama yaitu kekeliruan paradigma pendidikan yang mendasari keseluruhan penyelenggaran sistem pendidikan. Kedua, masalah-masalah cabang, yaitu berbagai problem yang berkaitan aspek praktis/teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan, seperti mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya sarana fisik, rendahnya kesejahteraaan guru, dan sebagainya. Walhasil, jika pendidikan kita diumpamakan mobil, mobil itu berada di jalan yang salah, yang sampai kapan pun tidak akan pernah menghantarkan kita ke tempat tujuan (masalah mendasar/paradigma). Di samping salah jalan, mobil itu mengalami kerusakan dan gangguan teknis di sana-sini : bannya kempes, mesinnya bobrok, AC-nya mati, lampu mati, dan jendelanya rusak (masalah cabang/praktis).


Saudaraku tercinta ! Semoga engkau tidak bosan mendengarkan kelu-kesahku ini.....
Saudaraku kita ketahui bersama bahwa permasalahan umum dunia pendidikan kita saat ini adalah :

  1. Rendahnya sarana fisik, karena pemerintah lebih mementingkan proyek-proyek mercusuar.
  2. Rendahnya kualitas guru, karena rendahnya kepedulian pemerintah untuk memberikan biaya pendidikan dan pelatihan-pelatihan motivasi, keterampilan, Imtaq kepada para guru.
  3. Rendahnya kesejahteraan guru karena ketidak adilan ekonomi yang melekat dalam sistem penggajian PNS kita.
  4. Rendahnya prestasi siswa, dikarenakan kurang sarana-prasarana serta fasilitas pendidikan dan rendahnya kualitas guru, tidak adanya terobosan dari pemerintah untuk menambah jam belajar, matapelajaran lokal dan gaji/honor kelebihan jam mengajar.
  5. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan karena pembangunan yang tidak merata dan dalam serta lebarnya jurang pemisah antara Sikaya dan Simiskin. 6. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, karena pemerintah tidak pernah peduli dengan permasalahan pasar tenaga kerja lokal, budaya lokal, dan tidak pekah terhadap pengangguran yang selalu bertambah serta pelajaran budi pekerti.
  6. Mahalnya biaya pendidikan, dikarenakan pemerintah tidak mau memberikan sudsidi pendidikan bagi yang kurang mampu dan hal yang paling mendasar adalah karena rendahnya tingkat pendapatan perkapita.

Saudaraku tercinta permasalahan diatas tadi adalah pemasalahan yang ada dari sabang sampai merauke, namum kita sendiri kabupaten Bengkulu Selatan juga memiliki permasalahan yang cukup berat antara lain :

  1. Rendah minat siswa untuk sekolah kejuruan dan agama sehingga mereka cenderung masuk SMA sehingga banyak tamatan SMA, SMK, MA yang tidak memiliki daya juang dan kemandirian karena tidak mempunyai pengetahuan yang seimbang antara pengetahuan umum, moralitas keagamaan, keterampilan hidup (life skills). Dilain sisi 70% s/d 80% tamatan SLTA tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sementara kurikulum SLTA ditujukan untuk melanjukan ke Dikti bukan untuk siap kerja.
  2. Rendahnya kualitas semua elemen masyarakat akan moral & spiritual, lifeskill, pengetahuan budaya lokal.
  3. Tidak ada pelajaran etika/estitika/budipekerti, motivasi dan kewirausahaan disekolah.
  4. Terbengkalainnya sekolah kejuruan diselali.
  5. Belum ada perguruan tinggi yang memandai.
  6. Tidak berpihaknya kebijaksanaan anggaran Pemda dalam peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.

Saudaraku tercinta! tentunya kewajiban kita semua untuk mencari jalan keluar dari semua permasalahan yang ada ini termasuk kewajiban aku dan engkau, karena kewajiban ini melekat dengan status kita sebagai khalifah. Saya pribadi sering sekali berkhayal mencari jalan keluar dari kebuntuan laju alur pendidikan ini. Menurutku khususnya untuk masalah mendasar yaitu paradigma dan dikotomi pendidikan dapat kita siasati dengan memasukan matapelajaran atau muatan lokal seperti keterampilan, budipekerti, agama dalam matapelajaran tambahan disekolah atau dengan istilah sekarang SLTP/SLTA Plus atau sekolah terpadu. Sehingga dikemudian hari kita berharap tamatan SLTA mempunyai keterampilan setara SMK dan budipekerti keagamaan setara Sekolah Agama/Pesantren. Saudaraku! Untuk permasalahaan yang bersifat umum menurut saya solusinya antara lain :

  1. Khususnya yang menyangkut perihal pembiayaan –seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan– berarti menuntut juga perubahan keadilan perimbangan anggaran belanja pemerintah (seluruh biaya pendidikan ditanggung pemerintah/Pendidikan murah/bersubsidi), disamping itu yang paling utama adalah memperbaiki perekonomian masyarakat.
  2. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Yang terjadi selama ini pemerintah engan mengalokasikan dana untuk peningkatan mutu guru karena tidak ada jalan untuk KKN.
  3. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

Saudaraku! Disamping beberapa uraian diatas, menurutku Pendidikan Islam Adalah Pendidikan Terpadu yang bisa menjadi solusi mengatasi krisis pendidikan ini. Saudaraku !Agar keluaran pendidikan menghasilkan SDM yang sesuai harapan, harus dibuat sebuah sistem pendidikan yang terpadu. Artinya, pendidikan tidak hanya terkonsentrasi pada satu aspek saja. Sistem pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsur pembentuk sistem pendidikan yang unggul. Dalam hal ini, minimal ada 3 hal yang harus menjadi perhatian, yaitu :

Pertama, sinergi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga. Pendidikan yang integral harus melibatkan tiga unsur di atas. Sebab, ketiga unsur di atas menggambarkan kondisi faktual obyektif pendidikan. Saat ini ketiga unsur tersebut belum berjalan secara sinergis, di samping masing-masing unsur tersebut juga belum berfungsi secara benar. Buruknya pendidikan anak di rumah memberi beban berat kepada sekolah/kampus dan menambah keruwetan persoalan di tengah-tengah masyarakat seperti terjadinya tawuran pelajar, seks bebas, narkoba, dan sebagainya. Pada saat yang sama, situasi masyarakat yang buruk jelas membuat nilai-nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di tengah keluarga dan sekolah/kampus menjadi kurang optimum. Apalagi jika pendidikan yang diterima di sekolah juga kurang bagus, maka lengkaplah kehancuran dari tiga pilar pendidikan tersebut.

Kedua, kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi. Kurikulum sebagaimana tersebut di atas dapat menjadi jaminan bagi ketersambungan pendidikan setiap anak didik pada setiap jenjangnya. Selain muatan penunjang proses pembentukan kepribadian Islam yang secara terus-menerus diberikan mulai dari tingkat TK hingga PT, muatan tsaqâfah Islam dan Ilmu Kehidupan (IPTEK, keahlian, dan keterampilan) diberikan secara bertingkat sesuai dengan daya serap dan tingkat kemampuan anak didik berdasarkan jenjang pendidikannya masing-masing. Pada tingkat dasar atau menjelang usia baligh (TK dan SD), penyusunan struktur kurikulum sedapat mungkin bersifat mendasar, umum, terpadu, dan merata bagi semua anak didik yang mengikutinya. Khalifah Umar bin al-Khaththab, dalam wasiat yang dikirimkan kepada gubernur-gubernurnya, menuliskan, “Sesudah itu, ajarkanlah kepada anak-anakmu berenang dan menunggang kuda, dan ceritakan kepada mereka adab sopan-santun dan syair-syair yang baik.” .Khalifah Hisyam bin Abdul Malik mewasiatkan kepada Sulaiman al-Kalb, guru anaknya, “Sesungguhnya anakku ini adalah cahaya mataku. Saya mempercayaimu untuk mengajarnya. Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah dan tunaikanlah amanah. Pertama, saya mewasiatkan kepadamu agar engkau mengajarkan kepadanya al-Quran, kemudian hapalkan kepadanya al-Quran…” Di tingkat Perguruan Tinggi (PT), kebudayaan asing dapat disampaikan secara utuh. Ideologi sosialisme-komunisme atau kapitalisme-sekularisme, misalnya, dapat diperkenalkan kepada kaum Muslim setelah mereka memahami Islam secara utuh. Pelajaran ideologi selain Islam dan konsepsi-konsepsi lainnya disampaikan bukan bertujuan untuk dilaksanakan, melainkan untuk dijelaskan dan dipahami cacat-celanya serta ketidaksesuaiannya dengan fitrah manusia.

Ketiga, berorientasi pada pembentukan tsaqâfah Islam, kepribadian Islam, dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan. Ketiga hal di atas merupakan target yang harus dicapai. Dalam implementasinya, ketiga hal di atas menjadi orientasi dan panduan bagi pelaksanaan pendidikan.

Saudaraku maafkan aku sudah terlalu panjang menyita waktumu untuk mendengarkan isi hatiku. Namun aku mohon keikhlasan hatimu untuk mendengarkan mimpiku, dengan rasa dari Allah yang aku punya kadang aku menghayal bagaimana seandainya kesejahteraan ayahku sebagai seorang guru bisa di tingkatkan dengan jalan membentuk tim konsultasi untuk sertifikasi & pembimbingan penulisan karya ilmiah bagi para guru agar bisa naik pangkat ke IV b/IV c lebih mudah, membayaran kelebihan jam mengajar untuk kurikulum lokal, kendaraan dinas untuk guru yang berprestasi, Sarana penunjang lainnya. Tingginya minat alumi SLTA untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi namun ketidakmampuan ekonomi untuk kuliah dirantau membuat aku berkhayal bagaimana kalau seandainya pemerintah daerah membangun/mengembangkan SMA & Perguruan Tinggi di yang mempunyai nilai lebih (Deferensiasi ) dan meningkatkan yang sudah ada serta membangun dan mengembangkan sekolah-sekolah SD,SLTP, SLTA unggulan terpadu yang menggabungkan Agama dan budipekerti, Skill & IPTEK yang dapat mencetak lulusan dengan nilai lebih, terutama untuk tamatan SLTA yang mempunyai nilai PLUS (Spiritual/Emosional, Skill, Pengetahuan Umum).

Oya saudaraku sangat menyedihkan kalau kita melihat Sekolah Kejuruan Pertanian (Selali) alangkah lebih baiknya seandainya dijadikan Sekolah Unggulan dengan nilai lebih dan dikembangkan menjadi Akademi pertanian (Pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan Teknik pertanian), yang mana kedepan dapat kita harapkan menjadi pencetak generasi yang mempunyai keterampilan dan daya juang yang tinggi. Kita semua tahu bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting untuk dikuasai terutama dalam menghadapi persaingan global yang sudah menunggu didepan mata. Alangkah baiknnya jika bahasa asing terutama bahasa Inggris menjadi pelajaran penting mulai dari TK, SD,SLTP,SLTA, lembaga PLS sampai Perguruan Tinggi . Saudaraku! Masih terasa bahagia dan indahnya pada hari raya idul fitri saat aku masih sekolah dulu, kita murid-murid berbondong-bondong datang kerumah guru dan minta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat, namun kini murid datang kerumah guru pada hari raya idul fitri merupakan barang langka seperti barang antik yang sangat jarang kita jumpai, hal ini tidak terlepas dari kurangnya pendidikan budipekerti dan nilai nilai keimanan.

Saudaraku alangkah baiknya bila pemerintah memasukan matapelajaran Etika dan Estitika/Budipekerti serta pengendalian emosional, dasar-dasar keimanan, kewirausahaan , budaya local kedalam kurikulum lokal. Saudaraku! Kita semua tahu bahwa memang kedewasaan umur akan sangat berpengaruh terhadap kedewasaan mental dan psikologis seseoarang, sebagai mana firman Allah.

Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. QS. Yusuf (12) : 022.
Saudaraku tercinta aku petikan ayat Al-quran bukan aku ingin menjarimu, tapi hanya sekerdas menegaskan kedalam jiwaku bahwa ada Allah dalam setiap gerak kita, saya yakin seyakin-yakinnya bahwa segala sesuatu ada dan akan belaku atas kehendaknya.
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Q.S Ali Imran (3) : 26

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Al-A’raaf (7) : 096.
Saudaraku tercinta, terutama guru-guruku yang sudah membimbingku sehingga aku bisa menuangkan isi hatiku melalui tulisan ini, aku sadar betul bahwa tanpa curahan kasih mu guruku, aku tidak akan berarti apa-apa, sungguh jasamu aku gemgam erat dalam jiwaku dan akan aku bawa kekal dengan jiwa ini sampai nanti dikehidupan kekal yang datang aku berharap bisa datang kembali mencium tanganmu. Aku sadar aku adalah sosok anak bodoh yang nakal dan sering membuat guruku jengkel, sekali lagi, kini hatiku mengahadapmu, sambutlah uluran tangan jiwaku, perkenankanlah getar kalbuku mencium tangan maafmu “maafkan segala kesalahanku terima kasih atas bimbinganmu” . Saya sebagai murid mu sampai saat ini masih sangat merindukan dan haus akan petuah, nasehat, bimbingan dan dukunganmu, aku selalu merindukan suasana dulu saat engkau memberiku ilmu, sekali lagi aku masih butuh petuahmu, nasehatmu, bimbinganmu, dukunganmu dan do’a restumu. Tidaklah mungkin aku dapat membalas itu semua hanya Allah yang akan membalasnya, tapi aku berjanji dengan hatiku aku akan menjadi murid kebanggaanmu yang akan mengharumkan namamu, ini janji seorang khalifah.

Saudaraku tercinta! Bangga sekali aku sudah engkau terima bertamu dihatimu, maaf seandainya kelu-kesahku sudah mengganggumu namun inilah kerinduan sejati seorang saudara terhadap saudaranya, rasakanlah dekap lembut seorang saudara seiman didalam jiwamu, saat ini aku sedang dekap erat hatimu, air mata bahagia menetes saat ini, aku bangga mempunyai saudara sepertimu yakinlah perjuanganmu sebagai guru adalah jihad yang mulia, berikanlah kesempatan aku saudaramu ini untuk turut berjihad sepertimu. Sebagai talian kasih yang tak akan pupus bersama ini aku kirimkan alamat e-mail : gmoelya@yahoo.com dan mulyadi.gusnan@gmail.com aku sangat merindukan pertemuan zohir kita sebagai saudara sejati.

Ya Allah, Yaa Ghaffar Tuhan Yang Maha Pengampun, Begitu banyak dosa dan kesalahan yang telah kami perbuat Yaa Ghaffar, Ampuni dosa Kami Yaa Allah, Dosa Kedua Orang Tua Kami, dosa Anak-Anak kami, Dosa seluruh Keluarga kami, Dosa Saudaraku ini, Pemimpin-Pemimpin kami Yaa Allah.

Ya Allah Yaa Fattaah Tuhan Yang Maha Pembuka, bukanlah pintu hatiku dan pintu hati saudaraku ini Yaa Allah agar kami bisa merasakan kebesaran-Mu, Cinta Mu, Agar kami tahu Yaa Allah betapa besar nikmat yang telah engkau berikan, mata, Napas, Jantung, Hati, Kehidupan ini Ya Allah semuanya milikmu Yaa Allah, semua akan kembali kepada-Mu Yaa Allah.

Yaa Allah!, Yaa Rahiem! Tuhan Yang Maha Pengasih Kami sangat merindukan kasih tulus, seperti cinta Kekasih-Mu Muhammad kepada umatnya, seperti cinta Ibu Bapak kami kepada kami Yaa Allah, Yaa Rahiem! berilah kami seorang pemimpin yang mencintai kami. Yaa Allah jadikan lah hamba dan saudaraku ini sebagai seorang pemimpin yang penuh cinta dan kasih kepada sesama.
Yaa Rahiem Tuhan Yang Maha Pengasih berilah kami kesehatan, kekuatan untuk mencari ridho Mu Yaa Allah.
Yaa Allah Yaa Samie’ dengarkanlah doa kami ini Yaa Allah, Yaa Allah Yaa Bashier Lihatlah kami menengadah kehadapanmu Yaa Allah, Yaa Allah Yaa Mujiyb Kabulkanlah Doa kami ini Yaa Allah. Amin Yaa rabbi’aalamin.
(Bengkulu, Des 2008 WaSSALAM MUAALIKUM Wr. Wb GUSNAN MULYADI, SE.MM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar