Minggu, 22 Maret 2009
MENATA LEMBAGA SEPERTI LABA-LABA DI ATAS SARANGNYA
Desentralisasi tidak saja dapat dimengerti sebagai pelimpahan kewenangan dan tanggungjawab fungsifungsi publik dari pusat kepada daerah, namun juga perlunya pembagian peran yang proporsional di tingkat internal daerah sendiri. Peran sektor swasta dan NGO (organisasi non pemerintah) baik lokal, nasional, maupun internasional, kaum pebisnis menjadi tidak terelakkan. Sesuai dengan manajemen modern bahwa kini pemerintah lebih sebagai legislator dan fasilitator, sementara peran swasta didorong dan ditingkatkan inisiatifnya. Penataan kelembagaan pembangunan yang dapat mendorong keberhasilan desentraliasi adalah jika setidaknya didukung oleh lima hal; Pertama, kerangka kerja dan kewenangan antar sektor harus saling mendukung (Pola jaring labalaba). Kedua, Seluruh komponen masyarakat Bengkulu Selatan harus menjadi bagian inherent dalam pembangunan dan hasilhasilnya. Ketiga, adanya dorongan (Motivasi) dan inisiatif (Kreativitas) bagi seluruh komponen masyarakat untuk mengambil peran lebih proaktif dalam pelaksanaan pembangunan. Keempat, didukung oleh sistem yang akuntabel melalui informasi yang transparan dan dapat diakses, Kelima, tersedianya kerangka kerja kelembagaan dan sistem akuntabilitas yang jelas dan pasti serta menjamin kepastian hukum daerah.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat justru dibutuhkan agar akses dana, modal, dan kontrol atas penggunaan dan pengeluaran daerah untuk pembangunan semakin akuntabilitas kualitasnya. Pengembangan dunia usaha hanya mungkin tumbuh jika pemerintah juga mengembangkan tingkat pelayanan birokrasi yang bersih dan transparan (good governance).
Design pembangunan yang baik hendaknya diarahkan; Pertama, peningkatan kesempatan ekonomi (promoting opportunity) bagi inisiatif lokal didorong perkembangannya berbarengan dengan tumbuhnya kemampuan sosial daerah, maka pertumbuhan economic capital pada gilirannya akan meningkat. Karena baik social capital maupun economic capital adalah tidak terpisahkan. Sercara sederhananya pemerintah harus memberikan peluang sebesar-besarnya bagi investor/ pengusaha lokal, LSM, Tokoh Agama dan seluruh lapisan masyarakat untuk turut membangun daerah. ; kedua, pelimpahan kewewenangan secara penuh kepada segenap lembaga kepemerintahan mulai dari tingkat kabupaten sampai ketingkat desa sesuai dengan tupoksinya masing-masing dengan tetap dalam satu haluan untuk pencapaian visi dan misi dengan sistem yang terintergasi antara satu dengan yang lain seperti bangunan jaring laba-laba, yang juga harus lebih accountable dan responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi warga masyarakat; ketiga peningkatan keamanan. (enhancing security), diarahkan untuk meminimalisasikan berbagai gangguan terhadap inisiatif lokal, seperti aspek kesehatan masyarakat, ancaman terhadap kekurangan pangan dan dampak buruk kemiskinan terhadap gizi anak balita, dengan mengantisipasi ancaman kegagalan panen maupun gangguan alam berupa bencana lainnya. Itulah kondisi ideal yang hendak difasilitasi oleh pemerintah daerah, sehingga pelaksanaan desentraliasi (otonomi) berjalan lancar dan sukses. Disamping itu pemerintah harus bisa, menepis semua bentuk hambatan (social barrier) terutama yang berbentuk dan bersumber dari masalah gender, etnik, ras, agama maupun status sosial. Jangan sampai identitas yang demikian menimbulkan hambatan dan diskriminasi dalam peningkatan peran dan partisipasi pembangunan.
Pada dasarnya pembangunan yang kita lakukan semata-mata diarahkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian apa yang harus kita bangun adalah masyarakat, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pembangunan masyarakat secara langsung, dilakukan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik pendapatan, pendidikan dan kesehatannya. Sedangkan pembangunan masyarakat secara tidak langsung, dilakukan melalui pembangunan lingkungannya seperti pemanfataan Sumber Daya Alam (SDA) yang diakomodasikan dalam wadah sektor pembangunan, penyediaan sarana dan prasarana dasar, pelestarian lingkungan hidup, menjaga keamanan dan ketertiban dan lain-lain.
Agar di dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat tersebut, mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan, maka terlebih dahulu harus diperhatikan tentang segala Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weakness) yang dimiliki, serta Peluang (Opportunity) dan Tantangan (Treath) yang dihadapi oleh masyarakat Bengkulu Selatan. Saya tidak akan menguraikan apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan tersebut, saya anggap kita semua sudah tahu. Namun mari kita lihat kesisi lain, sebagai bahan motivasi berikut saya uraikan bagai mana menyikapi SWOT tersebut.
(Strenght) Mungkin saya akan berbeda pendapat dengan beberapa kalangan (silahkan saja). Menurut saya kekuatan yang paling besar bagi sesorang untuk kemajuan adalah karena keterdesak oleh keadaan. Kekuatan itu bukan berasal dari modal yang besar. Manusia apabila dalam kondisi kepepet maka akan berfikir keras untuk bisa keluar dari permasalahan tersebut bahkan bisa menciptakan langka-langka yang luar biasa. Saya ambil contoh, kita mungkin tidak sanggup melompati pagar setinggi 2 meter dalam keadaan normal, tapi pada saat dikejar anjing pasti kita bisa melaluinya apalagi kalau dikejar harimau pasti lebih hebat lagi. Nah! Sekarang kita sedang dikejar harimau yang berupa kemiskinan, kebodohan, ketidakpastian masa depan, harga komoditi pertanian yang rendah, harga kebutuhan yang meningkat dan lain-lain. Oleh karena itu kita harus berjuang keras dan berfikir keras untuk bisa keluar dari pemasalahan tersebut.
(Weakness) sesungguhnya tidak ada kelemahan bila kita ingin bersatu sebab kelemahan seseorang pasti bisa ditutupi oleh kelebihan orang lain. Saya ambil contoh saya ingin mengembangkan bipang kedurang untuk menjadi makanan ringan sekala nasional. Tentu kelemahan saya tidak bisa masak bipang, saya tidak mempunyai modal yang cukup, saya tidak mempunyai armada angkutan, saya tidak mempunyai gudang, tapi saya punya akses pasar untuk semua jaring Alfamart, Matahari, Citra snack seluruh Indonesia. Saya memanfaatkan kelebihan orang lain. Masak bipang suruh orang lain (Ibung sak kedurang), ajak orang yang punya uang untuk memodali, ajak orang yang punya truk kerja sama angkutan , sewa gudang orang dengan cara dibayar dibelakang. Nah kalau begitu hilang sudah kelemahan bahkan menjadi kekuatan yang luar biasa.
(Opportunity),sesungguhnya peluang selalu terbuka dan selalu menghampiri kita setiap saat, namun lebih banyak orang tidak mengerti bahwa itu peluang dan bagai mana meraih peluang. Peluang akan kita kenali dan akan dapat kita raih bila kita selalu mengasa diri, tidak malas, jauhi gengsi, mau belajar. Peluang tidak akan menghampiri orang yang tidak punya ilmu pengetahuan, malas, sombong. Lah ! kalau tidak ada peluang bagaimana? Jawabannnya ciptakan peluang, kalau tidak ada jalannya? Buatkan jalannya. Jangan takut “setiap kesulitan ada kemudahan, setiap permasalahan ada jalan keluarnya”.
(Treath), Selagi masih hidup pasti ada tantangan dan tantangan sangat penting dalam kehidupan sebab dia bagai vitamin penambah kekuatan kehidupan. Tantangan itu lebih banyak berupa resiko disetiap langka yang kita ambil. Seorang pejabat pemerintah harus siap menerima resiko jabatannya baik dipromosikan, dipecat, masuk penjara (yang benar saja bisa masuk penjara apalagi yang salah). Seorang politikus harus siap mengahadapi tantangan kalah atau menang, berkuasa atau oposisi. Seorang pebisnis harus siap rugi, piutang tidak dibayar, ditipu, bangkrut, masuk penjara. Kalau orang tidak sanggup mengahadapi tantang tersebut sama saja dia tidak mau makan vitamin, yakinlah dia tidak akan tumbuh sehat, kuat dan berjaya.
Sekarang timbul pertanyaan, “bagai mana pemimpin memposisikan diri untuk memanage semua elemen tersebut?”. Jawab nya posisikan diri seperti laba-laba diatas jaringnya (Spider on the web, maaf saya belum baca buku soal ini/walau mungkin ada). Laba-laba membuat jaringnya selalu terikat dengan baik antara satu titik ketitik yang lain, ini mengambarkan bahwa setiap lembaga pemerintah harus merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan baik tanggung jawab terhadap pelaksanaan program maupun garis koordinasinya. Antar lembaga jangan saling salahkan, misal hasil panen menurun yang jadi kambing hitam pertanian, padahal Kimpraswil, perindustrian perdagangan, camat, kades, swasta, NGO semua harus turut bertanggung jawab dan mencari jalan keluarnya. Laba-laba selalu berusaha untuk berada ditengah-tengah jaringnya, ini menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus bersifat adil, tapi bukan dia berarti tidak pernah kepinggir jaring, bahkan dia selalu turun lapangan dengan memeriksa setiap titik jaringnya secara detail, hal ini menunjukan bahwa seorang pemimpin harus mengerti setiap permasalahan baik politik, sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, pendidikan, pertanian, perindag, agama dan lain-lain (orang yang berilmu). Laba-laba selalu dengan peka merasakan setiap kejadian pada titik-titik jaringnya dan segera memperbaiki setiap kerusakan tampa menudah waktu. Ini menujukan bahwa seorang pemimpin harus peka terhadap keluhan, permasalahan dari lembaga yang ada dan masyarakat kemudian menindaklajutinya dengan sebuah kebijaksanaan untuk memperbaiki bukan malah mengeruhkan suasana. Laba-laba selalu bejalan kesetiap wilayah jaring dan menarik sudutsudut tertentu yang membuat beberapa titik jaring juga turut bergerak. Ini menunjukan bahwa bila seorang pemimpin membuat kebijaksanaan khusus maka semua dinas instanti yang terkait harus bergerak bersama untuk menyukseskan program tersebut, lepaskan ego sektoral, jangan saling salahkan. Misalnya saat pemimpin punya program bidang pertanian, maka kehutanan harus berusaha mencari lahan, perdagangan menyiapkan pasar, perindustrian meneliti cara memberikan nilai tambah, kimpraswil menyiapkan jalan, jembatan, irigasi. Kesehatan menjaga kesehatan petani, pertanian sebagai leader, alim ulama memberi motivasi, LSM mendukung bukan merecoki, pers turut menso sialisasikan program dan seterusnya.
Kita ketahui bahwa bahwa khusus untuk Propinsi Bengkulu dan lebih khususnya Bengkulu Selatan, seorang pemimpin mempunyai tugas yang sangat berat untuk itu memang harus seorang pemimpin pilihan. Seorang pemimpin tugas berat ini mempunyai karakter ideal antara lain dia harus ; Jujur, Visioner, Tegas, Bisa diandalkan, Berwawasan luas, Inspiratif, Kompeten, Bisa mengendalikan diri, Adil, Independent.
Adapun beberapa langkah prioritas yang harus diambil oleh pemimpin tugas berat ini adalah sebagai berikut ;
(1). Memiliki keyakinan bahwa tugas tersebut akan dijalankan dengan adil dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, negara dan diri sendiri.
(2). Mengumpulkan seluruh fakta yang saling berhubungan, menganalisis seluruh fakta tersebut, menyimpulkannya dan mengantisipasi kemungkinan terjelek.
(3). Menerima dan menghadapi semua fakta walau fakta tersebut sangat jelek, dan membuat rencana serta strategi untuk menyelesaikan permasa lahan tersebut.
(4). Menterjemah kan tujuan organisasi dalam visi dan misi yang dapat dipahami dengan jelas oleh tiap karyawan dari tingkat atas sampai bawah.
(5). Membangun komunikasi, sedapat mungkin melibatkan elemenelemen penting (Tokoh Masyarakat) untuk halhal yang strategis sehingga muncul rasa memiliki terhadap kepemerintahan.
(6). Membentuk tim yang tangguh dan kompeten (menempatkan orang sesuai dengan keahliannya).
(7). Memimpin dan membimbing team leaders untuk membuat melaksanakan rencana.
(8). Membuat rencana aksi untuk dapat melaksanakan tindakan selanjutnya. (9). Menuangkan rencana aksi tahunan dalam rancangan anggaran dan kemudian memonitornya secara ketat.
(10). Memberikan penghargaan bagi mereka yang telah memberikan yang terbaik.
(11). Memperhatikan cash flow/Anggaran.
(12). Siap bertanggung jawab bila pilihan gagal.
Tidakada yang sulit bila kita ingin berusaha, tidak ada jalan buntu bila kita ingin mencari, tidak ada kemiskinan bila kita ingin berkerja, tidak ada kebodohan bila kita ingin belajar “Susungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. ArRa’d 11) Silahkan kunjungi www.gusnan-mulyadi.blogspot. com. (Gusnan Mulyadi, SE. MM. alumi FE UNIB)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
cubau amau jemau manna lah pacak galau iternetan.. paling ndik browsingn.. pacak riang adiak sanak mbacau postingan ini..
BalasHapussebuah bacaan yang bagus bagi jemau yang ndak maju..
The power of kepepet memang ampuh bos!!! maksudku yang di strenght
BalasHapus