Minggu, 08 Agustus 2010
INTAN PENGGANTI SUASA
Tak akan terganti emas dengan suasa, namun kini aku belum jelas apa ini suasa atau bahkan intan permata. Emas yang selama ini ku jaga ternyata hanya sepuhan belaka, maaf bukan hamba mencampakanmu namun tapi sinarmu tidak seindah dulu karena lapisan emasmu hanya palsu. Tertipu sudah aku merawat dan menjagamu, kusimpan dalam lemari keamanan, aku puja laksana hamba dan tuan, namun kau toreh luka dengan segenap kemunafikan dan pengkhianatan.
Kini ku buka lembaran baru, ada intan permata penggantimu, suci putih laksana melati, ikhlas memberi madu laksana lebah, memberi tanpa meminta. Memang benar aku kehilangan harapan, tapi aku yakin engkaupun akan sangat kehilangan, tak akan terganti diri ini yang mencinta segenap jiwa, aku yakin saatnya tiba sesalkan datang, karena engkau salah memilih.
Wahai engkau jiwa baruku, aku datang membawa cinta. Terima kasih datangmu membalut luka, di saat dia pergi menoreh luka engkau datang membawa obat. Wahai engkau jiwa baruku sabarmu sudah membuka mataku, masih ada intan permata pengganti emas sepuhan belaka. Memang tak mudah membuka hati yang sudah lama terpatri cinta, namun diri mulai terjaga jiwa tulus intan permata sudah menjerat hati yang bimbang. Selamat tinggal kekasih hati, hamba pergi mengobat luka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
dimana pun berada kalu memang mas akan tetap tinggi nilainya...
BalasHapusmencari penakuan itu memang sulit adanya...
berusahala bangkit dengan bekas luka dan menjadi lebih kuat dan menjadi lebih berarti....
menjadi pemimpin dengan nurani itu sulit mungkin sesulit mengerti yang akan dipimpin...
:)
yang ini biasa ajh kurang menarik!!!!!!!!
BalasHapus